Ngemplang Pajak, AS Ciduk Pejabat Perusahaan Gas Rusia

Jum'at, 24 September 2021 - 15:31 WIB
loading...
Ngemplang Pajak, AS...
AS menangkap seorang pejabat perusahaan gas Rusia karena mengemplang pajak. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Seorang manajer top produsen gas alam Rusia Novatek telah ditangkap di Amerika Serikat (AS) atas tuduhan penghindaran pajak terkait dengan rekening bank luar negeri yang diduga menyimpan puluhan juta dolar.

Departemen Kehakiman AS mengatakan pada 23 September Mark Gyetvay ditangkap setelah dewan juri federal di Florida mendakwanya sehari sebelumnya.

Novatek adalah produsen gas alam independen terbesar di Rusia. Gyetvay telah menjadi wajah perusahaan bagi investor Barat dan terdaftar sebagai wakil ketua dewan manajemen perusahaan di situs web perusahaan.

Gyetvay dituduh menipu AS dengan menyembunyikan kepemilikannya atas aset lepas pantai (offshore) dan dengan gagal membayar pajak pendapatan jutaan dolar.

Sebagai bagian dari paket kompensasinya sebagai chief financial officer Novatek dari tahun 2003 hingga 2014, Gyetvay diduga menerima opsi saham atau kompensasi berbasis saham lainnya.



Departemen Kehakiman AS mengatakan mulai tahun 2005, Gyetvay diduga membuka rekening bank Swiss untuk menyimpan aset-asetnya. Pada satu ini, rekening ini memiliki nilai total lebih dari $93 juta.

“Selama beberapa tahun, Gyetvay diduga mengambil langkah-langkah untuk menyembunyikan kepemilikan dan kendalinya atas rekening asing dan aset terkait, seperti mencopot dirinya sendiri dan menjadikan istrinya saat itu, warga negara Rusia, pemilik rekening yang menguntungkan,” kata Departemen Kehakiman AS seperti dikutip dari Radio Free Europe, Jumat (24/9/2021).

Rilis berita itu tidak mengidentifikasi istri Gyetvay. Dikatakan Gyetvay, yang bekerja sebagai akuntan publik bersertifikat (CPA) di Amerika Serikat dan Rusia, memegang paspor AS dan Rusia.

Meskipun menjadi CPA, Gyetvay diduga tidak mengajukan pengembalian pajak AS tepat waktu, tidak mengajukan semua formulir yang diperlukan untuk rekening bank asing, dan beberapa pengembalian pajak yang dia ajukan diduga palsu, kata Departemen Kehakiman AS.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2078 seconds (0.1#10.140)