Warga Haiti yang Dideportasi Melempar Sepatu ke Pejabat AS, Serbu Pesawat
loading...
A
A
A
PORT AU PRINCE - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memanfaatkan kebijakan era Donald Trump untuk memerintahkan deportasi massal imigran Haiti.
Deportasi itu setelah media mengungkap sebanyak 15.000 warga Haiti membangun kemah di bawah jembatan Del Rio di Texas.
Perintah deportasi tersebut merupakan kebalikan dari janji Gedung Putih sebelumnya untuk memberikan status perlindungan sementara kepada warga Haiti.
“Tiga pegawai Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa setelah sekelompok pria Haiti dewasa yang dideportasi dari AS menyerang penerbangan yang berdekatan yang membawa para keluarga setelah mendarat di ibukota Haiti, Port-au-Prince,” ungkap sumber Departemen Keamanan Dalam Negeri AS berbicara kepada NBC News dan Fox News.
Rekaman amatir yang diperoleh layanan berita AS menunjukkan kekacauan di landasan bandara ketika lusinan orang, kebanyakan laki-laki, berlari ke arah pesawat dan mulai melemparkan sepatu dan benda-benda lain ke pesawat saat warga yang lain berusaha naik ke pesawat sewaan itu.
Tampak satu anggota awak pesawat mati-matian berusaha menutup pintu pesawat.
Seorang petugas polisi setempat kemudian terlihat melangkah ke truk tangga di depan massa yang marah dan meminta mereka membubarkan diri ketika polisi lain berdebat dengan massa.
Deportasi itu setelah media mengungkap sebanyak 15.000 warga Haiti membangun kemah di bawah jembatan Del Rio di Texas.
Perintah deportasi tersebut merupakan kebalikan dari janji Gedung Putih sebelumnya untuk memberikan status perlindungan sementara kepada warga Haiti.
“Tiga pegawai Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa setelah sekelompok pria Haiti dewasa yang dideportasi dari AS menyerang penerbangan yang berdekatan yang membawa para keluarga setelah mendarat di ibukota Haiti, Port-au-Prince,” ungkap sumber Departemen Keamanan Dalam Negeri AS berbicara kepada NBC News dan Fox News.
Rekaman amatir yang diperoleh layanan berita AS menunjukkan kekacauan di landasan bandara ketika lusinan orang, kebanyakan laki-laki, berlari ke arah pesawat dan mulai melemparkan sepatu dan benda-benda lain ke pesawat saat warga yang lain berusaha naik ke pesawat sewaan itu.
Tampak satu anggota awak pesawat mati-matian berusaha menutup pintu pesawat.
Seorang petugas polisi setempat kemudian terlihat melangkah ke truk tangga di depan massa yang marah dan meminta mereka membubarkan diri ketika polisi lain berdebat dengan massa.