Gempa Bumi Langka Australia Picu Kepanikan di Melbourne

Rabu, 22 September 2021 - 11:00 WIB
loading...
Gempa Bumi Langka Australia...
Gempa dangkal mengguncang Australia tenggara, membuat penduduk yang panik berlarian ke jalan-jalan. Foto/France24/AFP
A A A
CANBERRA - Sebuah gempa bumi langka melanda wilayah Australia tenggara pada Rabu (22/9/2021) pagi, mengguncang sejumlah bangunan, merobohkan tembok dan membuat warga yang panik berlarian ke jalan-jalan Melbourne.

Gempa dangkal melanda timur kota terbesar kedua di negara itu tepat setelah pukul 09:00 pagi waktu setempat dan dirasakan ratusan kilometer jauhnya.

Survei Geologi AS menempatkan besarnya gempa 5,8 skala Richter, kemudian direvisi menjadi 5,9, dan mengatakan gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer.

Puing-puing bangunan mengotori jalan di area perbelanjaan populer di sekitar Melbourne's Chapel Street, dengan batu bata yang tampaknya terlepas dari bangunan.

Zume Phim (33) pemilik kafe Oppen di Melbourne, mengatakan dia bergegas ke jalan ketika gempa melanda.

"Seluruh bangunan bergetar. Semua jendela, kaca, bergetar seperti gelombang guncangan," katanya kepada AFP yang dikutip France24.

"Saya belum pernah mengalami itu sebelumnya. Itu sedikit menakutkan," ia menambahkan.



Gempa bumi yang cukup besar tidak biasa terjadi di tenggara Australia.

"Itu cukup keras tetapi semua orang agak terkejut," kata pekerja kafe Melbourne Parker Mayo (30) kepada AFP.

Batu bata dan puing-puing tergeletak di tanah di luar Betty's Burgers di Melbourne, dengan lembaran logam besar tergantung di tenda restoran.

Dalam sebuah postingan di Facebook restoran itu mengatakan bahwa semua orang aman.

"Kami beruntung tidak ada orang di restoran pada saat itu," kata pihak restoran.

Ahli geologi di University of Melbourne, Mike Sandiford, mengatakan gempa dengan kekuatan di bawah enam magnitudo adalah peristiwa terbesar di Australia tenggara untuk waktu yang lama.

"Kami memiliki beberapa yang sangat besar pada magnitudo enam di akhir 1800-an, meskipun magnitudo yang tepat tidak diketahui," ungkapnya.

Ia mengatakan gempa sebesar ini diperkirakan terjadi setiap 10-20 tahun di tenggara Australia, yang terakhir adalah Thorpdale pada 2012.

"Ini secara signifikan lebih besar," ujarnya.



Sandiford mengatakan warga Australia harus mengantisipasi ratusan gempa susulan, sebagian besar di bawah ambang batas sensitivitas manusia, tetapi mungkin selusin atau lebih yang akan dirasakan setidaknya di dekatnya"

"Gempa itu akan menyebabkan kerugian miliaran dolar jika terjadi di bawah Melbourne," tambahnya.

Geosciences Australia mengatakan gempa susulan berkekuatan 4,0 melanda tak lama setelah gempa awal.

Walikota Mansfield, di dekat pusat gempa, mengatakan tidak ada kerusakan di kota kecil itu, tetapi hal itu mengejutkan warga.

"Saya sedang duduk di tempat kerja di meja saya dan saya perlu berlari keluar. Butuh beberapa saat untuk mengetahui apa itu," kata Mark Holcombe kepada penyiar publik ABC.

"Kami tidak memiliki catatan gempa bumi yang saya ketahui. Tidak ada penduduk setempat yang saya ajak bicara pagi ini memiliki pengalaman dengan gempa di sini sebelumnya. Jadi ini adalah salah satu aneh," imbuhnya.

Layanan darurat mengatakan mereka telah menerima panggilan bantuan sejauh 700 kilometer dari pusat gempa, dengan regu pemadam kebakaran dan penyelamat dikirim untuk membantu.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison, berbicara dari New York, mengatakan tidak ada laporan awal tentang korban cedera.

"Ini bisa menjadi peristiwa yang sangat, sangat mengganggu untuk gempa alam ini," katanya. "Itu adalah peristiwa yang sangat langka di Australia," sambungnya.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
Spesifikasi Tupolev...
Spesifikasi Tupolev Tu-95, Pesawat Pengebom Nuklir Rusia yang Disebut Akan Dikerahkan ke Indonesia
Pakar Ungkap Mengapa...
Pakar Ungkap Mengapa Putin Inginkan Pangkalan di Indonesia, Ada Kaitannya dengan AS
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
Wanita Ini Melahirkan...
Wanita Ini Melahirkan Bayi Orang Lain karena Kesalahan dalam Proses IVF
Israel Dilanda Kebakaran...
Israel Dilanda Kebakaran Hutan Dahsyat, Warga Berlarian Menyelamatkan Diri
Raja Charles Kisahkan...
Raja Charles Kisahkan Pengalaman Idap Kanker: Mengerikan!
Rekomendasi
Profil Duta Sheila On...
Profil Duta Sheila On 7 yang Ultah ke-45, Tetap Awet Muda dan Tampil Sederhana
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 21-22: Mencari Kalung yang Dijambret, Alya Terkena Jebakan
Mengulik Kunci Jasindo...
Mengulik Kunci Jasindo Cetak Kinerja Positif dan Perluas Pasar Asuransi
Berita Terkini
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan...
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan Ketiga
10 menit yang lalu
507.000 Warga Palestina...
507.000 Warga Palestina Menganggur di Tepi Barat, Ribuan Orang Dibunuh Israel Saat Cari Nafkah
57 menit yang lalu
Perbandingan Kebakaran...
Perbandingan Kebakaran yang Melanda Israel dan California, Separah Apa?
1 jam yang lalu
Kebakaran Israel Berkobar...
Kebakaran Israel Berkobar Mendekati Yerusalem pada Hari Kedua, Zionis Darurat Nasional
2 jam yang lalu
Demi Proyek Baru, Yordania...
Demi Proyek Baru, Yordania Usir Paksa 101 Warga Palestina dari Kamp Pengungsi Tak Resmi
3 jam yang lalu
Inggris Berunding dengan...
Inggris Berunding dengan Prancis dan Arab Saudi untuk Akui Negara Palestina pada Juni
4 jam yang lalu
Infografis
Di Ambang Perang, India...
Di Ambang Perang, India Borong 26 Jet Tempur Rafale
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved