China atau Aliansi AUKUS? Pakar: Indonesia Harus Pertimbangkan Ancaman Lebih Besar

Selasa, 21 September 2021 - 12:26 WIB
loading...
A A A


Ketika hubungan AS-China terurai dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara di Indo-Pasifik merasa semakin sulit untuk bernavigasi di antara kedua negara adidaya itu.

AS di era pemerintahan Donald Trump berusaha memaksa negara-negara di dunia untuk menghindari penggunaan peralatan Huawei Technologies Co dalam jaringan 5G, sementara China telah menggunakan pembalasan perdagangan—yang paling menonjol terhadap Australia—untuk memperingatkan negara-negara di dunia agar tidak menantang kepentingannya.

"Negara-negara seperti Singapura, Indonesia, Vietnam dan Filipina, khususnya, mungkin merasa kurang dapat dipertahankan untuk memiliki hubungan keamanan dengan AS dan juga mengelola hubungan dengan Beijing," kata Natasha Kassam, mantan diplomat Australia di China yang sekarang menjadi direktur opini publik dan program kebijakan luar negeri Lowy Institute.

"Ada risiko signifikan bahwa pengumuman AUKUS akan menambah ketidakstabilan di kawasan ini," kata Kassam.

“Australia bertaruh bahwa peningkatan kemampuan dan pencegahan akan mengamankan tatanan regional yang menguntungkan kepentingannya, tetapi tidak dapat mengabaikan kemungkinan perlombaan senjata atau mengasingkan mitra di kawasan ini.”

Di bandara Sydney saat akan terbang ke Washington pada hari Senin, Morrison mengatakan dia sedang mencari cara untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan stabil. Dia lawatan ke Washington untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden. Dia juga akan menghadiri pertemuan tatap muka pertama dengan para pemimpin aliansi keamanan Quad, yang juga mencakup Jepang dan India, dan bertemu dengan para pemimpin Komisi Eropa dan Dewan Eropa.

Sementara Morrison telah menghabiskan sebagian besar beberapa hari terakhir berusaha untuk menenangkan Prancis, duta besar Australia untuk ASEAN merilis pernyataan panjang yang mengatakan dukungan negara itu untuk sentralitas Asia Tenggara tetap teguh seperti sebelumnya."Pakta baru akan memungkinkan kita untuk berbagi teknologi dan kemampuan yang lebih baik," bunyi pernyataan tersebut.

Indonesia adalah negara pertama di kawasan yang mengkritik pembentukan aliansi AUKUS, dengan mengatakan pihaknya sangat prihatin atas berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan di kawasan Indo-Pasifik.

Morrison, saat tiba di New York, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Indonesia Joko Widodo untuk meyakinkannya, terutama tentang masalah non-proliferasi dan menjelaskan lebih lanjut pengaturan seputar AUKUS.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2066 seconds (0.1#10.140)