Iklan Sandwich Subway Sindir Batalnya Proyek Kapal Selam Prancis dan Australia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jaringan makanan cepat saji Amerika Serikat (AS), Subway, meluncurkan iklan sandwich yang menyindir perselisihan Australia dan Prancis dalam proyek kapal selam yang dibatalkan.
Australia membatalkan kesepakatan proyek kapal selam senilai 90 miliar dolar Australia dengan Prancis pekan ini demi kesepakatan lain dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Dalam iklan satu halaman penuh yang diterbitkan di surat kabar The Age pada Sabtu (18/9/2021), Subway membual bahwa mereka memiliki kapal selam "non-nuklir" yang "lebih murah USD90 miliar”.
Jumlah USD90 miliar adalah biaya yang membengkak dari kesepakatan kapal selam Australia dengan Prancis, sebelum Canberra mendapat kapal selam bertenaga nuklir dari AS.
Meskipun banyak pengguna media sosial menganggap iklan itu pintar dan lucu, ada juga yang menganggapnya "menjijikkan" dan tidak sopan.
"Menebak pasar @SUBWAY Prancis tidak menarik bagi mereka ...," tweet seorang pengguna, sementara yang lain bertanya, "Mau diboikot di Prancis?"
Seorang pengguna bahkan menuduh iklan "memberontak" Subway itu "menggunakan konsep kematian massal untuk menjual makanan ringan," mengingat betapa dekatnya perang dengan China, Australia, dan AS.
Australia membatalkan kesepakatan proyek kapal selam senilai 90 miliar dolar Australia dengan Prancis pekan ini demi kesepakatan lain dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Dalam iklan satu halaman penuh yang diterbitkan di surat kabar The Age pada Sabtu (18/9/2021), Subway membual bahwa mereka memiliki kapal selam "non-nuklir" yang "lebih murah USD90 miliar”.
Jumlah USD90 miliar adalah biaya yang membengkak dari kesepakatan kapal selam Australia dengan Prancis, sebelum Canberra mendapat kapal selam bertenaga nuklir dari AS.
Meskipun banyak pengguna media sosial menganggap iklan itu pintar dan lucu, ada juga yang menganggapnya "menjijikkan" dan tidak sopan.
"Menebak pasar @SUBWAY Prancis tidak menarik bagi mereka ...," tweet seorang pengguna, sementara yang lain bertanya, "Mau diboikot di Prancis?"
Seorang pengguna bahkan menuduh iklan "memberontak" Subway itu "menggunakan konsep kematian massal untuk menjual makanan ringan," mengingat betapa dekatnya perang dengan China, Australia, dan AS.