Rusia Pamer Robot Tempur Pembunuh Tank dalam Latihan Perang Zapad 2021
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia memamerkan robot perang yang dapat menghancurkan tank tanpa membahayakan tentara. Teknologi canggih itu turut dikerahkan dalam latihan perang besar-besaran Zapad.
Mesin perang robot Rusia itu menembakkan rudal anti-tank dan melepaskan diri dengan penyembur api. Kemampuan itu dirilis dalam laporan RT.com pada Selasa (14/9/2021).
Operator robot perang itu duduk dengan aman jauh dari medan perang. Latihan perang kolosal itu dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam rekaman yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, dua model kendaraan tempur tak berawak itu memamerkan kemampuan dan persenjataan mereka.
Robot itu berlatih menembaki musuh yang disimulasikan selama latihan perang bersama Zapad 2021.
Di antara keduanya adalah kendaraan tempur lapis baja Uran-9, dibangun seperti tank konvensional tetapi digerakkan dari jarak jauh.
Robot ini dapat dipersenjatai dengan meriam dan sistem roket, dan dilengkapi sensor inframerah dan laser berteknologi tinggi untuk menemukan dan melumpuhkan targetnya.
Meski baru sedikit yang dipamerkan dari Uran-9 hingga latihan perang terbaru itu, model awal dipahami telah terlibat dalam Perang Suriah.
Kendaraan tempur itu memiliki penyembur api yang dirancang menghanguskan infanteri musuh dan membersihkan posisi yang dibentengi.
Para panglima militer menyatakan ini pertama kalinya robot digunakan dalam formasi tempur, saat kendaraan tempur Nerekhta juga dikerahkan untuk latihan.
Kendaraan tempur itu dilengkapi meriam pusat dan dirancang untuk pengintaian di daerah yang terlalu berbahaya untuk mengirim tentara.
Robot perang ini membawa senapan mesin terpasang serta peluncur granat. “Robot tempur Nerekhta dirancang melakukan tugas pengintaian, menembak langsung ke posisi musuh, dan dengan cepat mengirimkan amunisi dan peralatan,” papar para pejabat Rusia.
Putin bersama dengan para petinggi Rusia lainnya, berada di lapangan untuk memeriksa latihan perang itu, menyaksikan ledakan dan tembakan selama latihan dari pos komando.
Latihan Zapad-2021, yang telah menjadi fitur reguler dalam kalender militer, menyatukan tentara Rusia dan Belarusia, serta tentara dari sejumlah negara lain.
Latihan itu digelar untuk meningkatkan kemampuan mereka bertarung berdampingan dan memamerkan teknologi baru.
Rusia semakin disegani dengan peralatan perangnya yang canggih dan telah terbukti di berbagai medan pertempuran seperti di Suriah.
Mesin perang robot Rusia itu menembakkan rudal anti-tank dan melepaskan diri dengan penyembur api. Kemampuan itu dirilis dalam laporan RT.com pada Selasa (14/9/2021).
Operator robot perang itu duduk dengan aman jauh dari medan perang. Latihan perang kolosal itu dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam rekaman yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, dua model kendaraan tempur tak berawak itu memamerkan kemampuan dan persenjataan mereka.
Robot itu berlatih menembaki musuh yang disimulasikan selama latihan perang bersama Zapad 2021.
Di antara keduanya adalah kendaraan tempur lapis baja Uran-9, dibangun seperti tank konvensional tetapi digerakkan dari jarak jauh.
Robot ini dapat dipersenjatai dengan meriam dan sistem roket, dan dilengkapi sensor inframerah dan laser berteknologi tinggi untuk menemukan dan melumpuhkan targetnya.
Meski baru sedikit yang dipamerkan dari Uran-9 hingga latihan perang terbaru itu, model awal dipahami telah terlibat dalam Perang Suriah.
Kendaraan tempur itu memiliki penyembur api yang dirancang menghanguskan infanteri musuh dan membersihkan posisi yang dibentengi.
Para panglima militer menyatakan ini pertama kalinya robot digunakan dalam formasi tempur, saat kendaraan tempur Nerekhta juga dikerahkan untuk latihan.
Kendaraan tempur itu dilengkapi meriam pusat dan dirancang untuk pengintaian di daerah yang terlalu berbahaya untuk mengirim tentara.
Robot perang ini membawa senapan mesin terpasang serta peluncur granat. “Robot tempur Nerekhta dirancang melakukan tugas pengintaian, menembak langsung ke posisi musuh, dan dengan cepat mengirimkan amunisi dan peralatan,” papar para pejabat Rusia.
Putin bersama dengan para petinggi Rusia lainnya, berada di lapangan untuk memeriksa latihan perang itu, menyaksikan ledakan dan tembakan selama latihan dari pos komando.
Latihan Zapad-2021, yang telah menjadi fitur reguler dalam kalender militer, menyatukan tentara Rusia dan Belarusia, serta tentara dari sejumlah negara lain.
Latihan itu digelar untuk meningkatkan kemampuan mereka bertarung berdampingan dan memamerkan teknologi baru.
Rusia semakin disegani dengan peralatan perangnya yang canggih dan telah terbukti di berbagai medan pertempuran seperti di Suriah.
(sya)