Dilecehkan Secara Seksual Bertahun-tahun, Wanita Ini Bakar Ayahnya Hidup-hidup

Rabu, 15 September 2021 - 00:02 WIB
loading...
Dilecehkan Secara Seksual...
Claudia Campos Veiga, 41, wanita Brazil yang dituduh membakar ayahnya hidup-hidup sebagai balas dendam atas pelecehan seksual yang dia alami sejak remaja. Foto/Newsflash/Australscope
A A A
SAO PAULO - Seorang wanita Brazil ditangkap polisi atas tuduhan pembunuhan setelah dia membakar ayahnya hidup-hidup. Aksinya sebagai balas dendam atas pelecehan seksual yang dia alami selama bertahun-tahun.

Claudia Campos Veiga, 41, yang ditangkap 4 September lalu, mengatakan kepada polisi bahwa dia terinspirasi oleh film "I Spit On Your Grave", yang bercerita tentang seorang korban pemerkosaan melakukan pembunuhan balas dendam terhadap penyerangnya.



Veiga dituduh membunuh ayahnya, Omar Veiga, di Embu-Guacu, Sao Paulo, Brazil pada Juli tahun ini. Dia ditangkap setelah dua bulan menghindari polisi.

Polisi mengatakan Veiga mengaku telah dilecehkan secara seksual oleh ayahnya saat remaja dan berencana untuk membunuhnya setelah menonton film tersebut. Dia juga mengaku sudah memberi tahu saudara laki-lakinya tentang rencananya beberapa hari sebelum melakukannya.

Seorang mantan pacar Veiga mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada polisi bahwa wanita itu ingin membalas dendam pada ayahnya selama sekitar 30 tahun.

Omar, 65, telah menghabiskan lima tahun terakhir tinggal di pusat rehabilitasi tunawisma dan kadang-kadang dikunjungi oleh anak-anaknya di sana.

Diduga bahwa Veiga, yang tinggal di Amazonas, Manaus—empat jam penerbangan dari Sao Paulo—secara teratur terbang untuk mengunjunginya setelah membuat rencananya.

Pada 9 Juli, kata polisi, tersangka diduga mengundang ayahnya untuk mendaki dan di sepanjang rute dilaporkan mengikatnya ke pohon dan membakarnya hidup-hidup.

Namun, polisi mengatakan tubuh Omar tidak menunjukkan tanda-tanda diserang dan penyelidik sedang menyelidiki apakah dia benar-benar diikat dan dibakar hidup-hidup.

Rogerio da Silva Leite, seorang sukarelawan dari panti rehabilitasi tersebut, mengatakan bahwa dia menjadi curiga ketika pasangan ayah dan anak itu gagal pulang dan akhirny pergi mencari mereka. Saat itulah dia melihat asap dan api di kejauhan, kemudian menemukan tubuh Omar yang hangus.

"Gadis-gadis memercikkan air ke tubuh mereka dan kami menyebar melalui hutan untuk melihat apakah kami bisa menemukannya [tersangka], tapi tidak ada," kata Leite.

Seorang pekerja di rumah Omar, Cristiano Ruiz, mengatakan Veiga memeluk ayahnya ketika dia tiba hari itu "seperti anak perempuan yang mencintai ayahnya".

"[Omar] sangat tertutup, dia tidak berkomentar apa pun tentang masa lalu. Dia sangat pendiam, tetapi dia memperhatikan putrinya, dia bahagia," katanya.



Menurut laporan media lokal, Veiga telah mengunjungi ayahnya sekitar tiga kali dan pada perjalanan kedua, mengundangnya untuk tinggal bersamanya.

“Kedua kalinya dia datang, yang saya lihat, dia ingin membawanya pergi. Dia berkata: 'Ayah, mari tinggal bersamaku,'" kata Ruiz kepada outlet berita Ricmas, yang dilansir The Sun, Selasa (14/9/2021).

Veiga sering pindah lokasi sampai penangkapannya oleh polisi bulan ini.

Menurut laporan Globo, beberapa tahun yang lalu dia dilaporkan memberi tahu keluarganya bahwa dia telah dilecehkan secara seksual oleh ayahnya saat remaja.

Ketika polisi merilis foto Veiga, wanita itu dikenali sebagai seseorang yang menjual kalung dan gelang di pantai di seluruh wilayah Praia Grance.

Tersangka ditahan dalam tahanan preventif di Penjara Wanita Colatina saat penyelidikan berlanjut.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3325 seconds (0.1#10.140)