Afghanistan yang Dipimpin Taliban Akan Runtuh karena Kekurangan Uang

Jum'at, 10 September 2021 - 14:10 WIB
loading...
Afghanistan yang Dipimpin...
Para milisi Taliban menduduki istana presiden Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri, Minggu (15/8/2021). Foto/Screenshot Al Jazeera/Twitter @latikambourke
A A A
KABUL - PBB mengatakan Afghanistan , yang sekarang dipimpin Taliban , akan runtuh dan bahkan mengalami kehancuran bersejarah karena kekurangan uang.

Deborah Lyons, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB di Afghanistan, meminta negara-negara di dunia untuk mengalirkan dana bantuan ke negara yang dilanda kemiskinan tersebut.



Dia juga menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk memberikan kesempatan kepada Taliban yang mengambil alih kekuasaan Afghanistan untuk membentuk pemerintahan dan menghadapi penurunan ekonomi yang parah.

"Sebuah modus vivendi harus ditemukan—dan dengan cepat—yang memungkinkan uang mengalir ke Afghanistan untuk mencegah kehancuran total ekonomi dan tatanan sosial," kata Lyons dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dikutip AFP, Jumat (10/9/2021).

"Jika tidak, hasilnya adalah kemerosotan ekonomi yang parah yang dapat membuat jutaan orang jatuh ke dalam kemiskinan dan kelaparan, dapat menghasilkan gelombang besar pengungsi dari Afghanistan dan memang membuat Afghanistan mundur dari generasi ke generasi," paparnya.

Dia memperingatkan bahwa pemerintah Afghanistan yang baru tidak dapat membayar gaji dan menyuarakan kekhawatiran atas badai krisis termasuk mata uang yang jatuh, kenaikan tajam harga makanan dan bahan bakar, dan kurangnya uang tunai di bank swasta.



Donor asing yang dipimpin oleh Amerika Serikat menyediakan lebih dari 75 persen pengeluaran publik di bawah 20 tahun pemerintah Afghanistan yang didukung Barat—dan dengan cepat menghentikan pembayaran karena pemerintahan tersebut runtuh bulan lalu di tengah penarikan militer AS.

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menyuarakan keterbukaan pada bantuan kemanusiaan tetapi mengatakan bahwa setiap jalur kehidupan ekonomi langsung, termasuk mencairkan sekitar USD9,5 miliar aset bank sentral Afghanistan, akan bergantung pada tindakan Taliban termasuk mengizinkan perjalanan yang aman bagi orang-orang untuk pergi dari negara itu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sekjen PBB Kaget Israel...
Sekjen PBB Kaget Israel Gempur Gaza, 322 Warga Palestina Tewas dan Hilang
PBB: Blokade Israel...
PBB: Blokade Israel Picu Kelaparan Tercepat dalam Sejarah Modern
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Elon Musk Dukung AS...
Elon Musk Dukung AS Keluar dari NATO dan PBB
Trump Ingin Tentara...
Trump Ingin Tentara AS Kembali ke Afghanistan karena Rudal Nuklir China
Gunakan Gaya Mafia,...
Gunakan Gaya Mafia, Jerman Intimidasi dan Lecehkan Pakar PBB untuk Palestina
AS Sekarang Memihak...
AS Sekarang Memihak Rusia, Tolak Dukung Ukraina di PBB
Rekomendasi
Hasil Final Swiss Open...
Hasil Final Swiss Open 2025: Fikri/Daniel Runner Up
Travel Gelap Marak di...
Travel Gelap Marak di Musim Mudik, Waspadai Ciri dan Modusnya
Berbagi Kebahagiaan...
Berbagi Kebahagiaan Ramadan, Kadin Salurkan 150 Paket Bantuan ke Anak Yatim
Berita Terkini
Negara Tetangga Indonesia...
Negara Tetangga Indonesia Ini Makin Sulit Pasok Tank ke Ukraina
43 menit yang lalu
Polandia Akan Larang...
Polandia Akan Larang Suaka bagi Warga dari Negara Sekutu Rusia
1 jam yang lalu
Wali Kota Istanbul Dipenjara,...
Wali Kota Istanbul Dipenjara, Ribuan Warga Turki Berdemonstrasi Lawan Kebijakan Erdogan
2 jam yang lalu
AS Tolak Rencana Inggris...
AS Tolak Rencana Inggris untuk Kirim Pasukan ke Ukraina, Mengapa?
3 jam yang lalu
Sebulan Dirawat di Rumah...
Sebulan Dirawat di Rumah Sakit, Akhirnya Paus Fransiskus Diizinkan Pulang
5 jam yang lalu
33 Kota Pegunungan di...
33 Kota Pegunungan di Italia Kurang Penduduk, Beri Hibah Rp1,7 Miliar bagi Orang yang Pindah ke Sana
6 jam yang lalu
Infografis
5 Pejabat China yang...
5 Pejabat China yang Dieksekusi Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved