Jamin Keselamatan, PM Baru Afghanistan Minta Para Pejabat Kabur untuk Pulang
loading...
A
A
A
KABUL - Perdana Menteri (PM) baru pemerintah Afghanistan bentukan Taliban , Mullah Mohammad Hassan Akhund, minta para pejabat pemerintah terguling yang kabur ke luar negeri untuk pulang. Dia menjamin keamanan dan keselamatan mereka.
Jaminan itu dia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera yang dilansir Kamis (9/9/2021). Para pejabat pemerintah terguling yang melarikan diri termasuk Presiden Ashraf Ghani.
Mullah Akhund mengatakan pemerintah sementara yang dia pimpin akan menjamin keamanan para diplomat, kedutaan besar dan lembaga bantuan kemanusiaan. Dia menekankan bahwa pemerintah Taliban ingin membangun hubungan yang positif dan kuat dengan negara-negara di kawasan dan sekitarnya.
Akhund, rekan dekat dan penasihat politik mendiang Mullah Omar—pendiri dan pemimpin tertinggi pertama Taliban—mengatakan para pemimpin gerakan itu menghadapi tanggung jawab dan ujian besar terhadap rakyat Afghanistan.
“Kami telah menderita kerugian besar dalam uang dan nyawa untuk momen bersejarah ini dalam sejarah Afghanistan,” kata Akhund.
"Tahap pertumpahan darah, pembunuhan, dan penghinaan terhadap orang-orang di Afghanistan telah berakhir, dan kami telah membayar mahal untuk ini," katanya lagi.
Akhund mengulangi janji pemberian amnesti oleh pemerintah Taliban bagi siapa saja yang telah bekerja bersama Amerika Serikat dan pemerintahan yang didukungnya setelah invasi tahun 2001.
“Tidak ada yang bisa membuktikan bahwa dia menjadi sasaran balas dendam. Dan dalam keadaan tegang seperti ini, mudah untuk melakukan apa yang Anda inginkan. Tapi gerakan ini disiplin dan mengendalikan orang-orang bersenjatanya. Dan, kami tidak merugikan siapa pun karena tindakannya sebelumnya," katanya.
“Oleh karena itu, saya meyakinkan bangsa Islam, khususnya rakyat Afghanistan, bahwa kami menginginkan semua kebaikan, penyebab kesuksesan dan kesejahteraan, dan kami berusaha untuk membangun sistem Islam,” imbuh dia. "Meminta semua orang untuk berpartisipasi bersama kami dalam hal ini proyek yang diberkati.”
Jaminan itu dia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera yang dilansir Kamis (9/9/2021). Para pejabat pemerintah terguling yang melarikan diri termasuk Presiden Ashraf Ghani.
Mullah Akhund mengatakan pemerintah sementara yang dia pimpin akan menjamin keamanan para diplomat, kedutaan besar dan lembaga bantuan kemanusiaan. Dia menekankan bahwa pemerintah Taliban ingin membangun hubungan yang positif dan kuat dengan negara-negara di kawasan dan sekitarnya.
Akhund, rekan dekat dan penasihat politik mendiang Mullah Omar—pendiri dan pemimpin tertinggi pertama Taliban—mengatakan para pemimpin gerakan itu menghadapi tanggung jawab dan ujian besar terhadap rakyat Afghanistan.
“Kami telah menderita kerugian besar dalam uang dan nyawa untuk momen bersejarah ini dalam sejarah Afghanistan,” kata Akhund.
"Tahap pertumpahan darah, pembunuhan, dan penghinaan terhadap orang-orang di Afghanistan telah berakhir, dan kami telah membayar mahal untuk ini," katanya lagi.
Akhund mengulangi janji pemberian amnesti oleh pemerintah Taliban bagi siapa saja yang telah bekerja bersama Amerika Serikat dan pemerintahan yang didukungnya setelah invasi tahun 2001.
“Tidak ada yang bisa membuktikan bahwa dia menjadi sasaran balas dendam. Dan dalam keadaan tegang seperti ini, mudah untuk melakukan apa yang Anda inginkan. Tapi gerakan ini disiplin dan mengendalikan orang-orang bersenjatanya. Dan, kami tidak merugikan siapa pun karena tindakannya sebelumnya," katanya.
“Oleh karena itu, saya meyakinkan bangsa Islam, khususnya rakyat Afghanistan, bahwa kami menginginkan semua kebaikan, penyebab kesuksesan dan kesejahteraan, dan kami berusaha untuk membangun sistem Islam,” imbuh dia. "Meminta semua orang untuk berpartisipasi bersama kami dalam hal ini proyek yang diberkati.”