Tak Hanya Kapal Perang, Kapal Induk AS Juga Bermanuver di Laut China Selatan

Kamis, 09 September 2021 - 10:37 WIB
loading...
A A A
Armada ke-7 Angkatan Laut AS menanggapi dengan pernyataan pejabat militer China itu dengan mengatakan operasi Washington mematuhi hukum internasional.

Menurut armada tersebut, itu adalah pernyataan Beijing yang terbaru dalam rangkaian panjang tindakan yang dimaksudkan untuk salah menggambarkan operasi Angkatan Laut AS. Armada itu juga menegaskan klaim maritim China berlebihan dan tidak sah.

China telah mereklamasi tanah dan membangun infrastruktur militer di Spratly sejak 2014. Proyek itu diungkap Center for Strategic and International Studies Asia Maritime Transparency Initiative. Mischief Reef adalah salah satu pulau yang telah diperbaiki dan diduduki China.

USS Benfold melakukan operasi kebebasan navigasi ketujuh Angkatan Laut AS di wilayah itu tahun ini. AS terakhir kali melakukan operasi kebebasan navigasi di Kepulauan Spratly pada Februari.

Pada akhir Juli, USS Benfold melewati Selat Taiwan, praktik lain yang secara rutin dikutuk China.

Sedangkan kapal induk USS Carl Vinson mengadakan operasi dan latihan serangan maritim serta pelatihan terkoordinasi antara unit permukaan dan udara pada hari Senin. Hal itu dikonfirmasi juru bicara USS Carl Vinson, Letnan Komodor Miranda Williams.

“Operasi kapal induk di Laut China Selatan bukanlah hal baru atau tidak biasa,” katanya. “Angkatan Laut kami telah terbang, berlayar, dan beroperasi di seluruh kawasan Indo-Pasifik sesuai dengan hukum internasional selama lebih dari 75 tahun dan akan terus melakukannya.”

USS Carl Vinson membawa “sayap udara masa depan” Angkatan Laut, yang mencakup pesawat tempur siluman F-35C Lighting II dan pesawat tiltrotor CMV-22B Osprey.

Pada 1 September, undang-undang China mulai berlaku yang mewajibkan kapal asing tertentu, termasuk kapal bertenaga nuklir, kapal selam, dan kapal yang membawa zat berbahaya, untuk memberi tahu pihak berwenang China sebelum memasuki wilayah yang diklaim oleh China, seperti Laut China Selatan.

Pentagon mengatakan undang-undang China itu tidak akan menghalangi kegiatan militer AS di kawasan itu. "Angkatan Laut AS akan berlayar di mana pun hukum internasional mengizinkan," kata Pentagon.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1752 seconds (0.1#10.140)