China Sahkan UU Maritim Baru, AS Kirim Kapal Perusak ke Laut China Selatan

Kamis, 09 September 2021 - 06:03 WIB
loading...
China Sahkan UU Maritim...
AS kirim kapal perang beberapa hari setelah China mensahkan undang-undang maritim baru. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Armada ke-7 Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengumumkan sebuah kapal perusak Amerika berlayar di dekat Kepulauan Spratly di Laut China Selatan pada Rabu (8/9/2021). Pelayaran itu dilakukan beberapa hari setelah China memberlakukan aturan identifikasi maritim baru yang mencakup perairan yang disengketakan.

USS Benfold, sebuah kapal perusak kelas Arleigh Burke, berlayar dalam jarak 12 mil dari Mischief Reef, sebagian dari Kepulauan Spratly di mana China telah membangun fasilitas militer.

"Berdasarkan hukum internasional sebagaimana tercermin dalam Konvensi Hukum Laut, fitur seperti Mischief Reef yang tenggelam saat air pasang di negara yang terbentuk secara alami tidak berhak atas laut teritorial," bunyi pernyataan dari Armada ke-7 setelah operasi kebebasan navigasi.

"Upaya reklamasi tanah, instalasi, dan struktur yang dibangun di atas Mischief Reef tidak mengubah karakterisasi ini di bawah hukum internasional," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Kamis (9/9/2021).

Pelayaran di dekat Mischief Reef terjadi beberapa hari setelah China memberlakukan aturan identifikasi maritim baru di perairan teritorialnya, termasuk klaimnya di sebagian besar Laut China Selatan. Pada tanggal 1 September lalu, China memberlakukan aturan baru yang mengharuskan kapal untuk mengidentifikasi nama mereka, tanda panggilan, posisi saat ini, pelabuhan berikutnya dan perkiraan waktu kedatangan dengan otoritas China saat memasuki perairan teritorial negara itu.



Ketika USS Benfold lewat di dekat Kepulauan Spratly tanpa mematuhi aturan baru, China menuduh AS "secara ilegal" memasuki perairannya, mengklaim telah mengusir kapal itu.

“Pada 8 September, kapal perusak peluru kendali USS Benfold secara ilegal masuk ke perairan yang berdekatan dengan Mischief Reef pulau Nansha tanpa persetujuan dari pemerintah China,” kata Kolonel Angkatan Udara Tian Junli, juru bicara Komando Teater Selatan China, dalam sebuah pernyataan.

"Angkatan udara melakukan pengawasan lanjutan dan mengeluarkan peringatan untuk mengusirnya," klaimnya.

"Kegiatan itu secara serius melanggar kedaulatan dan keamanan China," bunyi pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa itu adalah bukti kuat yang menunjukkan hegemoni dan militerisasi AS di Laut China Selatan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
Mesir Dituding Memata-matai...
Mesir Dituding Memata-matai Israel dengan Bantuan Angkatan Udara China
AS Siap Habiskan 100...
AS Siap Habiskan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Donald Trump Bakal Pecat...
Donald Trump Bakal Pecat Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, Ini Penyebabnya
26 Kali Tusuk Bocah...
26 Kali Tusuk Bocah Palestina-Amerika hingga Tewas, Pria Ini Dihukum 53 Tahun Penjara
Iran Eksekusi Mati Mata-Mata...
Iran Eksekusi Mati Mata-Mata Mossad, Terlibat Pembunuhan Perwira Garda Revolusi
Rekomendasi
Perbandingan Trofi Real...
Perbandingan Trofi Real Madrid vs Barcelona, 2 Piala yang Barca Tidak Punya sampai Bumi Kiamat
Otak di Balik Mobil...
Otak di Balik Mobil Terbang Xpeng: Turing, Chip AI Made in China Pesaing Nvidia!
Bye-bye China! Demi...
Bye-bye China! Demi Hindari Petaka Tarif Trump, Apple Bikin iPhone di India dan iPad di Vietnam
Berita Terkini
Warganet Murka Kapal...
Warganet Murka Kapal Bantuan Gaza Dibom Israel di Perairan Internasional
16 menit yang lalu
Eks PM Tunisia Divonis...
Eks PM Tunisia Divonis Hukuman 34 Tahun Penjara
59 menit yang lalu
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
2 jam yang lalu
Macron Ingin Pengaruhi...
Macron Ingin Pengaruhi Pemilihan Paus Baru demi Calon dari Prancis
3 jam yang lalu
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
4 jam yang lalu
Hamas Peringatkan Gaza...
Hamas Peringatkan Gaza dalam Fase Kelaparan Total, Israel Perluas Operasi Militer
4 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved