Pendiri Taliban Mullah Baradar Disebut Akan Memimpin Pemerintahan Baru Afghanistan

Sabtu, 04 September 2021 - 02:35 WIB
loading...
Pendiri Taliban Mullah...
Pendiri Taliban Mullah Baradar disebut akan memimpin pemerintahan baru Afghanistan. Foto/Al Arabiya
A A A
KABUL - Salah satu pendiri Taliban , Mullah Abdul Ghani Baradar, akan memimpin pemerintahan baru Afghanistan yang akan segera diumumkan. Hal itu diungkapkan sejumlah sumber di dalam kelompok itu.

Tiga sumber di dalam kelompok Taliban mengatakan Baradar, yang mengepalai kantor politik kelompok itu, akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanikzai, dalam posisi senior di pemerintahan.

"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," kata seorang pejabat Taliban yang berbicara dengan syarat anonim dikutip dari Reuters, Sabtu (4/9/2021).

Sumber lain di Taliban mengatakan Haibatullah Akhundzada, pemimpin agama tertinggi Taliban, akan fokus pada masalah agama dan pemerintahan dalam kerangka Islam.



Sementara Taliban telah berbicara tentang keinginan mereka untuk membentuk pemerintah konsensus, sebuah sumber yang dekat dengan gerakan militan Islam mengatakan pemerintah sementara yang sekarang dibentuk hanya akan terdiri dari anggota Taliban.

"Itu akan terdiri dari 25 kementerian, dengan dewan konsultatif, atau syura, dari 12 cendekiawan Muslim," tambah sumber itu.

Juga, kata sumber itu, sedang direncanakan dalam enam sampai delapan bulan adalah loya jirga, atau majelis akbar, menyatukan para tetua dan perwakilan di seluruh masyarakat Afghanistan untuk membahas konstitusi dan struktur pemerintahan masa depan.

Semua sumber memperkirakan kabinet pemerintah sementara akan segera selesai, tetapi berbeda waktu tepatnya.

Kabar ini muncul di tengah upaya kelompok itu memerangi pasukan yang setia kepada republik yang ditaklukkan di Lembah Panjshir di utara Kabul. Taliban, yang merebut Kabul pada 15 Agustus setelah menyapu sebagian besar negara itu, telah menghadapi perlawanan sengit di Lembah Panjshir yang memakan korban tidak sedikit.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1954 seconds (0.1#10.140)