Burqa Laris Manis di Afghanistan setelah Taliban Menang Perang

Jum'at, 03 September 2021 - 23:00 WIB
loading...
A A A
Saat ini ekonomi Afghanistan tertatih-tatih di ambang kehancuran, lebih dari dua pekan setelah Taliban merebut Kabul dan mengakhiri perang 20 tahun.

“Laporan mengerikan telah muncul bahwa Taliban sangat membatasi hak-hak perempuan dan anak perempuan Afghanistan,” ujar Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres ketika Taliban mulai mengambil alih berbagai wilayah negara itu.

"Saya... sangat terganggu dengan indikasi awal bahwa Taliban memberlakukan pembatasan ketat terhadap hak asasi manusia di wilayah yang mereka kuasai, terutama yang menargetkan perempuan dan jurnalis," papar Guterres kepada wartawan.

“Sangat mengerikan dan memilukan melihat laporan tentang hak-hak yang diperoleh dengan susah payah dari gadis-gadis dan wanita Afghanistan yang direnggut,” ujar dia.

Pada Kamis (2/9), para perempuan di provinsi Herat Afghanistan berunjuk rasa, menuntut hak-hak dasar bagi perempuan dan anak perempuan, termasuk hak untuk bekerja dan mendapatkan pendidikan.

Sementara itu di Kabul, para pembela hak-hak perempuan Afghanistan dan aktivis sipil berunjuk rasa di depan istana kepresidenan untuk meminta Taliban membela hak bekerja dan pendidikan wanita.
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2309 seconds (0.1#10.140)