Putin Soal 'Bencana' Afghanistan: Demokrasi Tidak Bisa Dipaksa dengan Kekuatan

Jum'at, 03 September 2021 - 18:48 WIB
loading...
A A A
Putin sebelumnya mengatakan kehadiran Amerika selama 20 tahun di Afghanistan hanya menyebabkan "tragedi".

Dia berpendapat Rusia tidak tertarik pada disintegrasi Afghanistan, karena tidak akan ada orang yang bisa diajak bicara oleh Moskow.

Putin menambahkan banyak gerakan radikal yang saat ini beroperasi di Afghanistan menimbulkan ancaman bagi negara tetangga dan sekutu Rusia.

"Gerakan Taliban tidak homogen, meskipun sebagian besar terdiri dari suku Pashtun... Perwakilan dari banyak organisasi lain, termasuk yang radikal seperti Negara Islam (dilarang sebagai organisasi teroris di Rusia), hadir di Afghanistan. Banyak orang, termasuk para radikal, dibebaskan dari penjara," papar Putin dalam forum tersebut.

"Semakin cepat Taliban bergabung dengan apa yang disebut keluarga masyarakat beradab, semakin mudah untuk berkomunikasi, memiliki pengaruh, dan mengajukan pertanyaan," ujar Putin.

Putin meminta kekuatan dunia "bergabung dalam upaya" membuat keputusan mengenai legalisasi kekuatan politik di Afghanistan, saat dia ditanya apakah Rusia akan mengakui Taliban yang saat ini dianggap sebagai organisasi teroris di Rusia.

Presiden Rusia saat ini berada di Vladivostok, menghadiri forum internasional tahunan yang tahun ini akan menghadirkan "peluang baru Timur Jauh di dunia yang terus berubah".
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Donald Trump Ugal-ugalan,...
Donald Trump Ugal-ugalan, Janjikan Anggaran Pertahanan AS Rp16,8 Kuadriliun
Zelensky: 155 Warga...
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Jenderal Tertinggi Ukraina...
Jenderal Tertinggi Ukraina Minta Mobilisasi 30.000 Tentara Per Bulan untuk Perang Melawan Rusia
Menlu Rusia Sergey Lavrov:...
Menlu Rusia Sergey Lavrov: Semua Tragedi Global Dimulai dengan Agresi Eropa
3 Agen KGB Terbaik Sepanjang...
3 Agen KGB Terbaik Sepanjang Masa, Presiden Rusia Vladimir Putin Tak Masuk
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Sokong Rusia Melawan Ukraina, AS Cemas
Eks Jenderal Tertinggi...
Eks Jenderal Tertinggi Ukraina Ungkap Senjata Rahasia AS dalam Perang Melawan Rusia
Hampir 1.500 Warga Palestina...
Hampir 1.500 Warga Palestina Tewas sejak Israel Langgar Gencatan Senjata
Digebuk Sanksi Baru...
Digebuk Sanksi Baru 125% oleh Trump, China: AS Tak Akan Menang malah Gagal!
Rekomendasi
Momen Prabowo Disambut...
Momen Prabowo Disambut Karpet Biru Langit oleh Erdogan dan Jajar Kehormatan
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi Eps 106: Fakta Mengejutkan Elvira untuk Lingga
Curhatan Rizky Ridho...
Curhatan Rizky Ridho ke Pram-Doel, Ingin Persija Mainkan 17 Laga Kandang Liga 1 di Jakarta
Berita Terkini
Prancis Akan Akui Negara...
Prancis Akan Akui Negara Palestina, Israel Sebut Itu Sebagai Semangat dan Kemenangan bagi Hamas
31 menit yang lalu
5 Miliarder AS Ikut...
5 Miliarder AS Ikut Mendukung Trump, Kini Terpaksa Rugi hingga Rp30.272 Triliun
1 jam yang lalu
Trump Akui AS Memiliki...
Trump Akui AS Memiliki Senjata Rahasia, Apa Itu?
2 jam yang lalu
Profil Katedral Our...
Profil Katedral Our Lady of Arabia, Gereja 9.000 Meter yang Dibangun Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa
2 jam yang lalu
Mantan PNS Ini Dihukum...
Mantan PNS Ini Dihukum Penjara 468 Tahun dan Denda Rp674,6 Miliar atas Pencucian Uang
2 jam yang lalu
Profil Sultana binti...
Profil Sultana binti Turki, Istri Raja Salman yang Dikenal Filantropis
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Netizen...
5 Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved