Bentrok di Lembah Panjshir, Taliban dan Pemberontak Afghanistan Klaim Saling Mengalahkan
loading...
A
A
A
KABUL - Pasukan Taliban dan pejuang yang setia kepada pemimpin lokal Ahmad Massoud terlibat pertempuran di Lembah Panjshir Afghanistan pada Kamis kemarin. Kini keduanya terlibat perang di medan lain dengan saling mengklaim berhasil menjatuhkan banyak korban dalam pertempuran di provinsi terakhir yang menentang kekuasaan Talibanitu.
Setelah jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, beberapa ribu pejuang dari milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus Aghanistan telah berkumpul di Panjshir.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin, mereka telah bertahan di provinsi itu. Lembah Panjshir adalah sebuah lembah curam yang membuat serangan dari luar menjadi sulit.
Upaya untuk merundingkan penyelesaian tampaknya telah gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan pembicaraan saat Taliban bersiap mengumumkan pemerintahan.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan para pejuang kelompok itu telah memasuki Panjshir dan menguasai beberapa wilayah.
"Kami memulai operasi setelah negosiasi dengan kelompok bersenjata lokal gagal," katanya. "Mereka menderita kerugian besar," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/9/2021).
Namun juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan, sebuah kelompok pemberontak, mengatakan mereka memiliki kendali penuh atas semua jalan dan pintu masuk serta telah berhasil mengusir upaya untuk merebut distrik Shotul di pintu masuk lembah.
"Musuh melakukan beberapa upaya untuk memasuki Shotul dari Jabul-Saraj, dan gagal setiap kali," katanya, mengacu pada sebuah kota di provinsi tetangga Parwan.
Juru bicara itu mengatakan pasukan NRFA juga telah membunuh sejumlah besar pejuang Taliban di dua front sejak bentrokan pertama pecah awal pekan ini.
"Telah terbukti pihak lain bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan masalah ini melalui perang," kata juru bicara mengacu pada kerugian Taliban.
Kedua belah pihak memberikan angka yang berbeda untuk korban di kelompok yang lain, tanpa memberikan bukti. Tidak mungkin untuk memverifikasi jumlah pejuang di kedua sisi yang tewas.
Taliban mengatakan lembah Panjshir telah dikepung di keempat sisinya dan kelompok pemberontak tidak mungkin meraih kemenangan. Para pemberontak pun menegaskan mereka menolak untuk menyerah.
Setelah jatuhnya Kabul pada 15 Agustus, beberapa ribu pejuang dari milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus Aghanistan telah berkumpul di Panjshir.
Di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud, putra seorang mantan komandan Mujahidin, mereka telah bertahan di provinsi itu. Lembah Panjshir adalah sebuah lembah curam yang membuat serangan dari luar menjadi sulit.
Upaya untuk merundingkan penyelesaian tampaknya telah gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan pembicaraan saat Taliban bersiap mengumumkan pemerintahan.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan para pejuang kelompok itu telah memasuki Panjshir dan menguasai beberapa wilayah.
"Kami memulai operasi setelah negosiasi dengan kelompok bersenjata lokal gagal," katanya. "Mereka menderita kerugian besar," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (2/9/2021).
Namun juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan, sebuah kelompok pemberontak, mengatakan mereka memiliki kendali penuh atas semua jalan dan pintu masuk serta telah berhasil mengusir upaya untuk merebut distrik Shotul di pintu masuk lembah.
"Musuh melakukan beberapa upaya untuk memasuki Shotul dari Jabul-Saraj, dan gagal setiap kali," katanya, mengacu pada sebuah kota di provinsi tetangga Parwan.
Juru bicara itu mengatakan pasukan NRFA juga telah membunuh sejumlah besar pejuang Taliban di dua front sejak bentrokan pertama pecah awal pekan ini.
"Telah terbukti pihak lain bahwa mereka tidak dapat menyelesaikan masalah ini melalui perang," kata juru bicara mengacu pada kerugian Taliban.
Kedua belah pihak memberikan angka yang berbeda untuk korban di kelompok yang lain, tanpa memberikan bukti. Tidak mungkin untuk memverifikasi jumlah pejuang di kedua sisi yang tewas.
Taliban mengatakan lembah Panjshir telah dikepung di keempat sisinya dan kelompok pemberontak tidak mungkin meraih kemenangan. Para pemberontak pun menegaskan mereka menolak untuk menyerah.
(ian)