Video Viral, Taliban Berseragam Pasukan AS Kuasai Bandara Kabul
loading...
A
A
A
Nyanyian "Alhamdulillah" dapat didengar sebagai latar belakang di beberapa video lainnya yang segera viral.
Situasi ini terjadi ketika kepala US CENTCOM Kenneth McKenzie meyakinkan bahwa AS telah melakukan demiliterisasi beberapa peralatan militer di Afghanistan yang tidak dapat dibawa kembali selama penarikan.
Peralatan militer bernilai miliaran dolar dikhawatirkan telah jatuh ke tangan Taliban, termasuk helikopter Black Hawk dan Humvee, dan juga perangkat biometrik militer yang dapat digunakan untuk melacak mantan sekutu Afghanistan yang bekerja dengan Amerika Serikat.
Peralatan itu awalnya dipasok untuk meningkatkan kemampuan pasukan Afghanistan dan dilaporkan ditinggalkan militer AS di tengah kekacauan evakuasi dari negara itu.
Foto dan rekaman yang diposting di media sosial beberapa hari sebelumnya menggambarkan pejuang Taliban berpose di samping barang rampasan militer mereka, ketika Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengkonfirmasi "sejumlah besar" senjata yang dipasok AS telah disita Taliban.
Seorang juru bicara kantor politik Taliban mengatakan kepada Sputnik bahwa seluruh Afghanistan berada dalam kendali penuh Taliban sekarang setelah pasukan AS terakhir meninggalkan negara itu.
"Sekarang negara kami telah merdeka dan merdeka," ungkap juru bicara Taliban.
Amerika Serikat seharusnya menyelesaikan evakuasi kontingennya dari negara itu pada 31 Agustus.
Namun, hari-hari terakhir penarikan mereka telah menyaksikan serangan mematikan yang diklaim dilakukan teroris ISIS-Khorasan.
Serangan bom di bandara Kabul menewaskan hampir 200 orang, termasuk 13 anggota militer AS.
Situasi ini terjadi ketika kepala US CENTCOM Kenneth McKenzie meyakinkan bahwa AS telah melakukan demiliterisasi beberapa peralatan militer di Afghanistan yang tidak dapat dibawa kembali selama penarikan.
Peralatan militer bernilai miliaran dolar dikhawatirkan telah jatuh ke tangan Taliban, termasuk helikopter Black Hawk dan Humvee, dan juga perangkat biometrik militer yang dapat digunakan untuk melacak mantan sekutu Afghanistan yang bekerja dengan Amerika Serikat.
Peralatan itu awalnya dipasok untuk meningkatkan kemampuan pasukan Afghanistan dan dilaporkan ditinggalkan militer AS di tengah kekacauan evakuasi dari negara itu.
Foto dan rekaman yang diposting di media sosial beberapa hari sebelumnya menggambarkan pejuang Taliban berpose di samping barang rampasan militer mereka, ketika Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengkonfirmasi "sejumlah besar" senjata yang dipasok AS telah disita Taliban.
Seorang juru bicara kantor politik Taliban mengatakan kepada Sputnik bahwa seluruh Afghanistan berada dalam kendali penuh Taliban sekarang setelah pasukan AS terakhir meninggalkan negara itu.
"Sekarang negara kami telah merdeka dan merdeka," ungkap juru bicara Taliban.
Amerika Serikat seharusnya menyelesaikan evakuasi kontingennya dari negara itu pada 31 Agustus.
Namun, hari-hari terakhir penarikan mereka telah menyaksikan serangan mematikan yang diklaim dilakukan teroris ISIS-Khorasan.
Serangan bom di bandara Kabul menewaskan hampir 200 orang, termasuk 13 anggota militer AS.