Perampok Bank Tergila: Gasak 3 Bank, Tanam Bom dan Ikat Sandera di Mobil
loading...
A
A
A
ARACATUBA - Sebuah geng perampok melakukan aksi perampokan bank "tergila" di Brazil . Mereka menggasak tiga bank, menanam bom di berbagai sudut kota dan mengingkat para sandera di atas 10 mobil mereka sebagai tameng untuk melarikan diri.
Kejahatan yang mengejutkan ini terjadi di kota Aracatuba, Sao Paulo, Brazil, pada Senin pagi waktu setempat.
Para penjahat menanam bom di berbagai sudut kota sebagai bagian dari rencana rumit mereka.
Sedikitnya tiga orang tewas, termasuk satu tersangka perampok dan satu orang terlihat merekam ulah geng tersebut.
Polisi mengatakan setidaknya 20 orang mengambil bagian dalam perampokan tiga bank tersebut.
Seorang pengendara sepeda berusia 25 tahun terluka parah ketika salah satu bom yang ditanam oleh geng itu meledak saat ia bersepeda melewatinya.
Menurut laporan media lokal, kedua kaki korban harus diamputasi di rumah sakit.
lvaro Camilo, sekretaris eksekutif polisi militer Sao Paulo, telah memperingatkan orang-orang untuk tidak meninggalkan rumah mereka sampai semua jebakan bom ditemukan dan dinonaktifkan.
Diperkirakan bom dapat dipicu oleh panas atau gerakan.
Sebuah rekaman video dari kejahatan itu menunjukkan para korban diikat di atap dan kap 10 mobil saat geng tersebut melarikan diri. Para korban sengaja diikat sebagai tameng hidup.
Salah seorang sandera terlihat berdiri melalui sunroof salah satu mobil, dengan tangan terangkat ke udara.
Taktik mengerikan itu rupanya dirancang untuk mencegah polisi melepaskan tembakan.
Wali Kota Aracatuba Dilador Borges, dalam sebuah wawancara televisi hari Senin, menyebut langkah itu "mengerikan".
Dia mengatakan para petugas polisi menahan diri untuk menembak begitu menyadari para perampok telah mengikat orang-orang di kendaraan mereka.
“Polisi tidak mendekat karena mereka melihat para sandera. Tragedi itu bisa saja jauh lebih buruk," katanya.
Para perampok membakar empat kendaraan, termasuk sebuah bus, saat mereka melarikan diri untuk bertindak sebagai pengalih perhatian.
Lebih dari 350 polisi dan dua helikopter telah dikirim untuk melacak geng tersebut.
Polisi mengatakan tiga tersangka telah ditangkap.
Rekaman yang di-posting oleh jurnalis Brazil, Yuri Macri, menunjukkan orang-orang itu melemparkan uang tunai ke seorang tunawisma.
Para penjahat juga menggunakan drone untuk memantau polisi saat perampokan berlangsung.
Borges mengatakan kepada CNN, Selasa (31/8/2021) bahwa polisi masih memburu para perampok yang masih buron setelah mereka melarikan diri ke pedesaan.
Dia mengatakan polisi terpaksa mundur ketika peristiwa mematikan itu terjadi karena mereka khawatir lebih banyak orang akan terbunuh.
Pasukan keamanan telah mengambil alih kota setelah kejahatan mengerikan itu.
Kejahatan yang mengejutkan ini terjadi di kota Aracatuba, Sao Paulo, Brazil, pada Senin pagi waktu setempat.
Para penjahat menanam bom di berbagai sudut kota sebagai bagian dari rencana rumit mereka.
Sedikitnya tiga orang tewas, termasuk satu tersangka perampok dan satu orang terlihat merekam ulah geng tersebut.
Polisi mengatakan setidaknya 20 orang mengambil bagian dalam perampokan tiga bank tersebut.
Seorang pengendara sepeda berusia 25 tahun terluka parah ketika salah satu bom yang ditanam oleh geng itu meledak saat ia bersepeda melewatinya.
Menurut laporan media lokal, kedua kaki korban harus diamputasi di rumah sakit.
lvaro Camilo, sekretaris eksekutif polisi militer Sao Paulo, telah memperingatkan orang-orang untuk tidak meninggalkan rumah mereka sampai semua jebakan bom ditemukan dan dinonaktifkan.
Diperkirakan bom dapat dipicu oleh panas atau gerakan.
Sebuah rekaman video dari kejahatan itu menunjukkan para korban diikat di atap dan kap 10 mobil saat geng tersebut melarikan diri. Para korban sengaja diikat sebagai tameng hidup.
Salah seorang sandera terlihat berdiri melalui sunroof salah satu mobil, dengan tangan terangkat ke udara.
Taktik mengerikan itu rupanya dirancang untuk mencegah polisi melepaskan tembakan.
Wali Kota Aracatuba Dilador Borges, dalam sebuah wawancara televisi hari Senin, menyebut langkah itu "mengerikan".
Dia mengatakan para petugas polisi menahan diri untuk menembak begitu menyadari para perampok telah mengikat orang-orang di kendaraan mereka.
“Polisi tidak mendekat karena mereka melihat para sandera. Tragedi itu bisa saja jauh lebih buruk," katanya.
Para perampok membakar empat kendaraan, termasuk sebuah bus, saat mereka melarikan diri untuk bertindak sebagai pengalih perhatian.
Lebih dari 350 polisi dan dua helikopter telah dikirim untuk melacak geng tersebut.
Polisi mengatakan tiga tersangka telah ditangkap.
Rekaman yang di-posting oleh jurnalis Brazil, Yuri Macri, menunjukkan orang-orang itu melemparkan uang tunai ke seorang tunawisma.
Para penjahat juga menggunakan drone untuk memantau polisi saat perampokan berlangsung.
Borges mengatakan kepada CNN, Selasa (31/8/2021) bahwa polisi masih memburu para perampok yang masih buron setelah mereka melarikan diri ke pedesaan.
Dia mengatakan polisi terpaksa mundur ketika peristiwa mematikan itu terjadi karena mereka khawatir lebih banyak orang akan terbunuh.
Pasukan keamanan telah mengambil alih kota setelah kejahatan mengerikan itu.
(min)