UE: Afghanistan Tunjukkan Perlunya Pasukan Reaksi Cepat
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell mengatakan apa yang terjadi di Afghanistan menunjukkan perlunya pasukan reaksi cepat. Dia mengatakan, pasukan ini harus dibentuk agar UE bisa lebih menghadapi situasi krisis serupa Afghanistan di masa depan.
Berbicara kepada surat kabar Italia Il, Corriere della Sera, Borrell mengatakan bahwa pengerahan cepat pasukan Amerika Serikat (AS) ke Afghanistan ketika keamanan memburuk menunjukkan bahwa UE perlu mempercepat upaya untuk membangun kebijakan pertahanan bersama.
"Kita perlu mengambil pelajaran dari pengalaman ini sebagai orang Eropa, kita belum bisa mengirim 6.000 tentara di sekitar bandara Kabul untuk mengamankan daerah itu. AS sudah, kita belum," katanya.
Borrell, seperti dilansir Reuters pada Senin (30/8/2021), mengatakan 27 anggota UE harus memiliki "kekuatan awal" yang terdiri dari 5.000 tentara. "Kita harus bisa bertindak cepat,” ucapnya.
Pada bulan Mei, 14 negara UE termasuk Jerman dan Prancis mengusulkan kekuatan semacam itu, mungkin dengan kapal dan pesawat terbang, untuk membantu pemerintah asing yang demokratis yang membutuhkan bantuan mendesak.
Pertama kali dibahas pada tahun 1999 sehubungan dengan perang Kosovo, sistem gabungan kelompok pertempuran akhirnya dibentuk pada tahun 2007 untuk menangani krisis. Tetapi, pasukan itu tidak digunakan karena pemerintah UE tidak setuju tentang bagaimana dan kapan mengerahkan mereka.
Borrell mengatakan sudah waktunya untuk bersikap fleksibel, mengutip kesepakatan yang dibuat dengan cepat untuk mengatasi krisis keuangan sebagai contoh bagaimana UE dapat mengatasi pembatasan dalam penyebaran operasi militer yang ditetapkan dalam perjanjian konstitusionalnya.
Berbicara kepada surat kabar Italia Il, Corriere della Sera, Borrell mengatakan bahwa pengerahan cepat pasukan Amerika Serikat (AS) ke Afghanistan ketika keamanan memburuk menunjukkan bahwa UE perlu mempercepat upaya untuk membangun kebijakan pertahanan bersama.
"Kita perlu mengambil pelajaran dari pengalaman ini sebagai orang Eropa, kita belum bisa mengirim 6.000 tentara di sekitar bandara Kabul untuk mengamankan daerah itu. AS sudah, kita belum," katanya.
Borrell, seperti dilansir Reuters pada Senin (30/8/2021), mengatakan 27 anggota UE harus memiliki "kekuatan awal" yang terdiri dari 5.000 tentara. "Kita harus bisa bertindak cepat,” ucapnya.
Pada bulan Mei, 14 negara UE termasuk Jerman dan Prancis mengusulkan kekuatan semacam itu, mungkin dengan kapal dan pesawat terbang, untuk membantu pemerintah asing yang demokratis yang membutuhkan bantuan mendesak.
Pertama kali dibahas pada tahun 1999 sehubungan dengan perang Kosovo, sistem gabungan kelompok pertempuran akhirnya dibentuk pada tahun 2007 untuk menangani krisis. Tetapi, pasukan itu tidak digunakan karena pemerintah UE tidak setuju tentang bagaimana dan kapan mengerahkan mereka.
Borrell mengatakan sudah waktunya untuk bersikap fleksibel, mengutip kesepakatan yang dibuat dengan cepat untuk mengatasi krisis keuangan sebagai contoh bagaimana UE dapat mengatasi pembatasan dalam penyebaran operasi militer yang ditetapkan dalam perjanjian konstitusionalnya.
(ian)