KBRI Nairobi Pulangkan 12 ABK WNI Terlantar dari Somalia

Minggu, 29 Agustus 2021 - 17:38 WIB
loading...
KBRI Nairobi Pulangkan...
KBRI Nairobi berhasil memulangkan 12 ABK asal Indonesia yang selama beberapa bulan tertahan di beberapa kapal ikan Liao Dong Yu di lepas pantai Somalia. Foto/KBRI Nairobi
A A A
NAIROBI - Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Nairobi berhasil memulangkan 12 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang selama beberapa bulan tertahan di beberapa kapal ikan Liao Dong Yu di lepas pantai Somalia, kawasan Puntland. Seluruh ABK ini bekerja dalam situasi yang sangat memprihatinkan dan di bawah standar kelayakan.

Selama beberapa bulan, para ABK tersebut tertahan di kapal ikan Liao Dong Yu 535, 577, 571, 572 dan 575 karena adanya selisih pendapat antara mereka dengan pihak kapal yang mempekerjakan. Para ABK mengaku bahwa kontrak mereka dengan pihak kapal sudah selesai pada awal tahun 2021.

Sementara pihak kapal mengklaim bahwa mereka memegang kontrak dari para agen pengirim para ABK yang menyatakan bahwa para ABK masih terikat kontrak. Kondisi tersebut dipersulit dengan fakta bahwa beberapa pemilik agen pengerah para ABK tersebut ditahan di penjara di Indonesia karena berbagai kasus sehingga tidak bisa dimintakan pertanggungjawabannya.

Menurut keterangan KBRI Nairobi yang diterima Sindonews pada Minggu (29/8/2021), para ABK asal Indonesia mengatakan bahwa mereka ingin dipulangkan ke Indonesia, bukan hanya karena kontrak yang sudah selesai namun juga karena suasana kerja yang tidak kondusif dengan peralatan kerja yang kurang memadai.

Di tengah tekanan yang semakin tinggi dan suasana kerja yang sangat tidak kondusif, tanggal 15 Agustus 2021, empat ABK nekat kabur dari kapal dan berenang ke pantai dengan peralatan seadanya. Brando Brayend Tewuh, salah satu ABK yang kabur dari kapal menceritakan kepada Pelaksana Fungsi Prlindungan WNI KBRI Nairobi, Fauzi Bustami, bahwa dirinya bersama tiga orang temannya nekat terjun dari kapal Liao Dong Yu 535 karena sudah tidak tahan dengan kondisi di kapal dan ingin pulang.

Namun demikian, setelah terombang ambing selama kurang lebih enam jam di laut, mereka belum bisa mencapai pantai karena ombak yang besar dari arah pantai. Mereka kelelahan serta kedinginan.

Brando dan dua orang rekannya akhirnya berhasil diselamatkan oleh Kapal Liao Dong Yu 535. Namun, nahas, satu orang rekannya tidak dapat ditemukan. Baca juga: KBRI Panama City Bantu Pemakaman ABK Meninggal karena Covid-19

Proses pemulangan ke-12 ABK asal Indonesia tersebut dimulai pekan lalu saat mereka dikirim ke pantai kota Xaafuun, Puntland dengan kapal kecil. Saat tiba di daratan, tiga orang diantaranya,Irvandi Wabula, Riki Rikardo dan Valentino Vrangklen Lontaan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Kemudian, ke-12 ABK diberangkatkan dari Xaafuun menuju kota Bosaso, kota terbesar di Puntland. Selama empat hari di Bosaso, seluruh ABK mendapatkan pemulihan kesehatan dan tes PCR.Setelah itu, tanggal 27 Agustus 2021, rombongan berangkat meninggalkan Somalia menuju Indonesia melalui Addis Ababa, Ethiopia.

Duta Besar Indonesia untuk Republik Kenya merangkap Somalia, Uganda dan Republik Demokratik Kongo, M. Hery Saripudin mengungkapkan bahwa keberhasilan pemulangan 12 ABK terlantar dari laut lepas Somalia tersebut dapat terwujud karena adanya kerja sama yang erat dari berbagai pihak, baik KBRI Nairobi, instansi di pusat serta perwakilan RI terkait.

MenurutHery, kasus terlantarnya 12 ABK asal Indonesia di lepas pantai Somalia semestinya menjadi pelajaran berharga bagi pihak-pihak terkait di Indonesia. Baca juga: Taiwan Bantu Pemulangan 105 ABK WNI yang Terdampar di Lepas Pantai Taiwan

Permasalahan tersebut terjadi karena kurangnya perlindungan terhadap hak-hak pekerja, kondisi kerja di kapal yang kurang kondusif, ketidakjelasan kontrak antara para ABK dengan pemilik kapal, serta dugaan ketidakjujuran agensi/ perusahaan pengerah tenaga kerja
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Laut Merah Membara,...
Laut Merah Membara, UEA Kerahkan Radar Israel di Lepas Pantai Yaman
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Baja Murah China Banjiri...
Baja Murah China Banjiri Pasar Global, Banyak Negara Mengecam
AS Bombardir ISIS di...
AS Bombardir ISIS di Somalia, Trump: Kami Akan Temukan dan Membunuhmu!
Kapal Penangkap Ikan...
Kapal Penangkap Ikan Geumseongsusan 135 Tenggelam di Korsel, 9 WNI Selamat, 2 WNI Hilang
Langgar Konstitusi,...
Langgar Konstitusi, Wakil Presiden Ini Dipecat
AS Bombardir ISIS, Trump:...
AS Bombardir ISIS, Trump: Kami akan Temukan dan Membunuhmu!
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Apple Siap Integrasikan...
Apple Siap Integrasikan AI ke dalam Website Safari
150 Pelaku UMKM Diajak...
150 Pelaku UMKM Diajak Bahas Strategi Pengiriman Berbasis Teknologi
Banyak Terobosan, Khofifah...
Banyak Terobosan, Khofifah Pemimpin Perempuan Inspiratif
Berita Terkini
Siapa Maryam Nawaz?...
Siapa Maryam Nawaz? Menteri Besar Punjab yang Menyebut Tidak Ada Musuh yang Berani Menatap Pakistan
Mengapa India dan Pakistan...
Mengapa India dan Pakistan Sepakat Melakukan Gencatan Senjata?
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
267 Paus yang Pernah...
267 Paus yang Pernah Memimpin Gereja Katolik
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Infografis
Peralatan Militer dari...
Peralatan Militer dari Berbagai Pangkalan AS Dikirim ke Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved