Kepala Pentagon Tak Menyangka Pemerintah Afghanistan Jatuh dalam 11 Hari

Senin, 23 Agustus 2021 - 12:26 WIB
loading...
A A A
“Tapi saya pikir Anda harus kembali dan melihat apa yang diwarisi pemerintah. Maksud saya, kami masuk. Kami dihadapkan pada tenggat waktu 1 Mei untuk mengeluarkan semua pasukan dari negara itu. Kesepakatan ini telah dicapai dengan Taliban," katanya.

"Jadi dia [Presiden Joe Biden] harus dengan sangat cepat melalui penilaian terperinci dan melihat semua opsi dalam hal apa, Anda tahu, apa yang bisa dia lakukan. Dan tidak satu pun dari opsi itu adalah opsi yang baik."

Komentar Austin muncul setelah seminggu kerusuhan di Afghanistan, di mana militer AS bekerja untuk mengevakuasi orang-orang Amerika dan sekutu Afghanistan-nya dari wilayah itu ketika serangan Taliban meningkat.

Menurut pernyataan Pentagon, sekitar 17.000 orang telah dievakuasi dari Afghanistan pada pekan lalu. Sekitar 22.000 orang telah dievakuasi sejak akhir Juli.



Menurut laporan media, warga sipil Amerika dan Afghanistan semakin menjadi sasaran kekerasan dan intimidasi saat mereka melakukan perjalanan ke Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, yang tetap menjadi satu-satunya jalan keluar dari kekacauan ibu kota Afghanistan.

Akibatnya, Kedutaan Besar AS di Kabul mengeluarkan peringatan keamanan pada hari Sabtu, menyarankan orang Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke bandara atau mendekati gerbang bandara. "Kecuali Anda menerima instruksi individu dari perwakilan pemerintah AS," bunyi peringatan kedutaan, mengutip potensi ancaman keamanan di luar bandara.

Pemerintahan Biden telah dikecam karena penanganannya terhadap krisis Afghanistan, dengan banyak yang mempertanyakan apakah presiden seharusnya melanjutkan keputusannya untuk menarik pasukan AS dari negara itu menjelang serangan gencar Taliban dan pengambilalihan kekuasaan.

Setelah serangan cepat, Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus, memaksa pemerintah sipil Afghanistan yang didukung AS jatuh.
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1120 seconds (0.1#10.140)