TikToker Cantik Ini Diserang Ratusan Pria Secara Seksual saat Syuting

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 12:11 WIB
loading...
TikToker Cantik Ini...
Ratusan pria menyerang seorang bintang TikTok saat merekam orang-orang yang merayakan Hari Kemerdekaan Pakistan di Lahore, 14 Agustus 2021. Foto/Twitter via news.com.au
A A A
ISLAMABAD - Seorang wanita bintang TikTok di Pakistan diserang secara seksual oleh ratusan pria saat dia merekam video atau syuting di taman. Polisi setempat kini menyelidiki serangan yang memuakkan tersebut.

Ayesha Akram, sang Tiktoker cantik berada di Minar-e-Pakistan, sebuah taman monumen nasional di Lahore, untuk memfilmkan orang-orang yang merayakan Hari Kemerdekaan Pakistan pada siang hari 14 Agustus lalu.



Sekelompok besar pria mendekatinya untuk mengambil foto narsis. Apa yang terjadi selanjutnya adalah serangan mengerikan, di mana para pria mulai merobek pakaiannya dan terus menyerangnya.
TikToker Cantik Ini Diserang Ratusan Pria Secara Seksual saat Syuting

“Saya tidak bisa mengerti apa-apa. Orang-orang menyiksa dan membelai saya. Tidak ada bagian tubuh saya yang tidak memar,” kata Akram dalam sebuah wawancara dengan media lokal.

Dia mencoba melarikan diri dari para pria itu, tetapi diangkat dari tanah dan dilempari benda-benda.

Akram mengatakan cincin dan anting-antingnya dirampas.

Sebuah ponsel, kartu identitas dan uang tunai juga diduga dicuri dari salah satu temannya.

Rekaman insiden itu telah menjadi viral dan memicu kemarahan publik di Pakistan.

Penyanyi dan penulis lagu Pakistan, Farhan Saeed, menulis di Twitter bahwa dia "jijik, marah, patah hati, dan malu" dengan serangan itu.

"Malu menjadi seorang pria hari ini, malu bahwa orang-orang di negara ini terus melakukan tindakan mengerikan ini setiap hari, malu bahwa hukum negara saya tidak menggantung predator ini sehingga ini tidak terjadi lagi," tulis dia, seperti dikutip dari news.com.au, Sabtu (21/8/2021).

Putri mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif, Maryam Nawaz, menulis: "Adegan yang menyayat hati di Minar-e-Pakistan memerlukan introspeksi kolektif."



Amnesty International mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka khawatir dengan serangan terhadap seorang wanita di Lahore di siang bolong pada 14 Agustus lalu. "Pada saat negara sedang dilanda pembunuhan Noor Mukadam dan Qurat ul Ain, episode ini semakin menambah kengerian," kata kelompok hak asasi manusia (HAM) tersebut merujuk pada dua kasus pembunuhan brutal.

Akram telah mendaftarkan kasus terhadap 300 hingga 400 orang tak dikenal, di mana polisi Lahore akan menjerat pada tersangka dengan Pasal 354 A, 382, 147 dan 149 Undang-Undang Pidana Pakistan.

Polisi sekarang bekerja untuk mengidentifikasi dan menemukan para tersangka melalui rekaman CCTV dan video dari insiden tersebut.

"(Mereka) yang melanggar kehormatan wanita dan melecehkan (timnya) akan dibawa ke ranah hukum," kata wakil inspektur jenderal operasi Lahore, Sajid Kiyani dalam sebuah pernyataan.

Menteri Penerangan Pakistan Fawad Chaudhry mengatakan beberapa tersangka telah diidentifikasi dan penangkapan dilakukan.

"Kami sedang mengerjakannya dengan kecepatan penuh," katanya. "Perdana Menteri juga telah memperhatikan."

Ketua Partai Rakyat Pakistan Bilawal Bhutto Zardari mengatakan insiden itu seharusnya "mempermalukan setiap orang Pakistan" dan itu "berbicara tentang kebusukan di masyarakat kita".
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Negara Islam dengan...
5 Negara Islam dengan Militer Terkuat di Dunia, Ada Pemilik Hulu Ledak Nuklir hingga Musuh Israel
Pakistan Tuding India...
Pakistan Tuding India Jadi Dalang Pembajakan Kereta, Akankah Musuh Bebuyutan Berperang?
Pembajakan Kereta Api...
Pembajakan Kereta Api Pakistan Berakhir Mengerikan, Pemberontak Habisi 21 Sandera
16 Pemberontak Tewas...
16 Pemberontak Tewas dan 100 Penumpang Dibebaskan dalam Aksi Penyanderaan Kereta Api di Pakistan
Militan Sandera 450...
Militan Sandera 450 Penumpang Kereta di Pakistan
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Dokter Bedah Prancis...
Dokter Bedah Prancis Ini Akan Diadili karena Memerkosa 299 Pasien
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Jadi Tersangka Suap...
Jadi Tersangka Suap Migor, Ketua PN Jaksel Arif Nuryanta Punya Kekayaan Rp3,1 Miliar
Anggota Polres Dumai...
Anggota Polres Dumai Tewas di Tempat Hiburan Malam, Mulut Keluarkan Busa
Profil M Arif Nuryanta,...
Profil M Arif Nuryanta, Ketua PN Jaksel yang Memutus Bebas Dua Polisi Tragedi KM 50
Berita Terkini
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
33 menit yang lalu
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
1 jam yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
2 jam yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
2 jam yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
3 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
4 jam yang lalu
Infografis
Inggris Saat Ini Menghadapi...
Inggris Saat Ini Menghadapi Ancaman 800 Rudal Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved