Taliban Eksekusi Seorang Kepala Polisi Afghanistan, Padahal Janji Tak Balas Dendam

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 06:53 WIB
loading...
Taliban Eksekusi Seorang Kepala Polisi Afghanistan, Padahal Janji Tak Balas Dendam
Haji Mullah Achakzai, kepala polisi provinsi Badghis, Afghanistan, yang dieksekusi mati oleh milisi Taliban. Foto/via news.com.au
A A A
KABUL - Kelompok Taliban telah mengeksekusi mati seorang kepala polisi Afghanistan . Ini bertentangan dengan janji mereka untuk menjaga perdamaian dan tidak melakukan balas dendam terhadap pegawai dan pasukan pemerintah yang telah mereka gulingkan.

Haji Mullah Achakzai, yang bertugas di Angkatan Bersenjata Afghanistan, dipekerjakan sebagai kepala polisi provinsi Badghis dekat kota Herat ketika dia ditangkap oleh para milisi Taliban.

Achakzai diburu oleh Taliban karena dia bersama tentara Afghanistan melawan untuk membela pemerintah yang didukung Amerika Serikat (AS).

Video eksekusi tersebut di-posting ke Twitter oleh seorang teman Achakzai pada hari Kamis. Video menunjukkan kepala polisi itu berlutut di pasir dengan mata ditutup dan tangannya diikat di depannya.

Dia dikelilingi para milisi Taliban yang kemudian menembaknya beberapa kali dan meninggalkan tubuhnya yang tergeletak di pasir.



Video itu dibagikan melalui jaringan yang terkait Taliban dan diperoleh oleh penasihat keamanan Afghanistan Nasser Waziri.

"Dia dikepung oleh Taliban dan tidak punya pilihan selain menyerah tadi malam,” kata Waziri kepada Newsweek, Jumat (20/8/2021).

“Taliban menargetkan Achakzai karena dia adalah pejabat tinggi intelijen.”

Waziri, yang juga bekerja untuk pemerintah Afghanistan sebelum digulingkan oleh Taliban pada hari Minggu, mengatakan dia telah mengkhawatirkan nyawanya.

Taliban dilaporkan telah memperoleh akses ke sistem komputer pemerintah dan mulai mencari warga Afghanistan yang membantu pasukan sekutu atau pun pemerintah sipil.

Kembalinya Taliban ke kekuasaan terjadi hampir dua dekade setelah mereka digulingkan oleh invasi NATO pimpinan AS setelah serangan 11 September 2001 di Amerika.

Kelompok tersebut telah berjanji untuk tidak membalas dendam terhadap lawan dan akan menghormati hak-hak perempuan, tetapi ada kekhawatiran global yang besar tentang catatan hak asasi manusia brutal mereka di masa lalu, dan sekitar puluhan ribu warga Afghanistan masih berusaha melarikan diri.

Ketika Taliban bergerak untuk membentuk pemerintahan baru, pemimpin mereka Haibatullah Akhundzada telah memerintahkan pembebasan "tahanan politik". Kelompok itu mengatakan kepada gubernur provinsi untuk membebaskan para tahanan tanpa batasan atau kondisi apa pun.



Kelompok pemantau terorisme, SITE, melaporkan negosiator Taliban Anas Haqqani bertemu dengan Hamid Karzai, pemimpin Afghanistan pertama yang didukung Barat setelah penggulingan Taliban pada 2001, dan Abdullah Abdullah, yang memimpin dewan perdamaian pemerintah.

"Para pemimpin Taliban telah mengatakan bahwa mereka memaafkan semua mantan pejabat pemerintah dan dengan demikian tidak perlu bagi siapa pun untuk meninggalkan negara itu,” kata SITE, setelah Taliban menerbitkan gambar pertemuan Haqqani dengan Karzai di Kabul.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1435 seconds (0.1#10.140)