Taliban Deklarasikan Negara Baru Bernama 'Imarah Islam Afghanistan'
loading...
A
A
A
KABUL - Taliban secara resmi mendeklarasikan nama negara baru untuk Afghanistan bernama "Imarah Islam Afghanistan" atau "Islamic Emirate of Afghanistan" pada hari Kamis. Deklarasi ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Afghanistan.
Deklarasi tersebut untuk memperkuat kekuasaannya di negara itu beberapa hari setelah merebut ibu kota nasional Kabul dan menggulingkan pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS).
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mendeklarasikan Imarah Islam Afghanistan dalam sebuah tweet dengan foto logo negara tersebut.
"Deklarasi Imarah Islam Afghanistan pada kesempatan peringatan 102 tahun kemerdekaan negara ini dari kekuasaan Inggris," tulis Mujahid yang dikutip SINDOnews.com dari akun Twitter-nya,@Zabehulah_M33, Jumat (20/8/2021).
Imarah Islam Afghanistan sebenarnya nama negara yang sama saat Afghanistan berada di bawah kekuasaan Taliban antara tahun 1996 hingga 2001, sebelum kelompok itu digulingkan oleh pasukan sekutu NATO pimpinan AS setelah serangan 11 September 2001 atau serangan 9/11 di AS.
Pada saat itu, menurut laporan Insider, hanya segelintir negara yang mengakui pemerintah, termasuk Pakistan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Turkmenistan.
Mujahid, dalam tweet terpisah, mengatakan Imarah Islam Afghanistan menginginkan hubungan diplomatik dan perdagangan yang lebih baik dengan semua negara.
Pembaruan nama negara itu terjadi setelah Taliban secara resmi menyerbu pemerintah Afghanistan akhir pekan ini, merebut Kabul setelah membuat kemajuan yang menentukan di sejumlah ibu kota provinsi utama selama seminggu terakhir.
Deklarasi tersebut untuk memperkuat kekuasaannya di negara itu beberapa hari setelah merebut ibu kota nasional Kabul dan menggulingkan pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS).
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mendeklarasikan Imarah Islam Afghanistan dalam sebuah tweet dengan foto logo negara tersebut.
"Deklarasi Imarah Islam Afghanistan pada kesempatan peringatan 102 tahun kemerdekaan negara ini dari kekuasaan Inggris," tulis Mujahid yang dikutip SINDOnews.com dari akun Twitter-nya,@Zabehulah_M33, Jumat (20/8/2021).
Imarah Islam Afghanistan sebenarnya nama negara yang sama saat Afghanistan berada di bawah kekuasaan Taliban antara tahun 1996 hingga 2001, sebelum kelompok itu digulingkan oleh pasukan sekutu NATO pimpinan AS setelah serangan 11 September 2001 atau serangan 9/11 di AS.
Pada saat itu, menurut laporan Insider, hanya segelintir negara yang mengakui pemerintah, termasuk Pakistan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Turkmenistan.
Mujahid, dalam tweet terpisah, mengatakan Imarah Islam Afghanistan menginginkan hubungan diplomatik dan perdagangan yang lebih baik dengan semua negara.
Pembaruan nama negara itu terjadi setelah Taliban secara resmi menyerbu pemerintah Afghanistan akhir pekan ini, merebut Kabul setelah membuat kemajuan yang menentukan di sejumlah ibu kota provinsi utama selama seminggu terakhir.