Mudah Rebut Afghanistan, Ini Sumber Uang Taliban

Kamis, 19 Agustus 2021 - 01:57 WIB
loading...
Mudah Rebut Afghanistan,...
Para milisi Taliban menduduki istana presiden Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri, Minggu (15/8/2021). Foto/Screenshot Al Jazeera/Twitter @latikambourke
A A A
KABUL - Taliban mengeklaim kemenangan di Afghanistan dengan menyatakan perang telah berakhir. Kelompok itu dengan mudah merebut kendali negara tersebut setelah tentara Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya hengkang.

Taliban dilaporkan memiliki dana perang senilai USD1,6 miliar untuk membiayai perjuangannya di Afghanistan, dengan jutaan berasal dari perdagangan obat-obatan terlarang atau narkoba, sumbangan, dan bisnis real estate.



Taliban membutuhkan waktu kurang dari dua minggu untuk menguasai Afghanistan lagi setelah pasukan asing ditarik, dan ada prediksi bahwa kelompok militan itu akan bekerja sama dengan China di masa depan.

Charles Miller, dosen senior hubungan internasional di Universitas Nasional Australia, mengatakan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, ada kemungkinan kelompok itu akan mendapatkan lebih banyak uang juga melalui kemitraan dengan China.

“China telah membuat tawaran kepada Taliban untuk beberapa waktu sekarang. Saya pikir orang China ingin memulai bisnis dengan Taliban dan salah satu alasannya adalah Afghanistan memiliki sumber daya alam yang cukup banyak, terutama lithium yang digunakan dalam baterai dan bijih besi,” katanya kepada news.com.au, Rabu (18/8/2021).

“Meskipun cadangannya tidak sebesar yang dimiliki Australia, jika China dan Taliban bersahabat satu sama lain, China memiliki sumber yang lebih dekat dan lebih dapat diandalkan daripada Australia, jadi saya pikir Taliban mungkin akan memiliki sumber uang yang lebih baik. Itu tidak akan mengejutkan karena mereka mengundang perwakilan Taliban ke Beijing satu atau dua bulan yang lalu," paparnya.

Menurut hitung-hitungan NATO, menambang bijih besi, marmer, tembaga, emas, seng dan logam lainnya serta mineral tanah jarang (rare earth) di pegunungan Afghanistan menghasilkan pendapatan bagi Taliban sekitar USD460 juta. Menurut NATO, perusahaan-perusahaan tambang akan membayar sehingga kelompok Taliban mengizinkan mereka untuk tetap beroperasi.

Miller mencatat kemitraan China akan membutuhkan Taliban untuk menghabiskan banyak uang untuk membangun infrastruktur untuk menambang bahan dari tanah serta berinvestasi dalam transportasi untuk membawanya kembali ke China, sehingga kemitraan tidak akan terjadi segera tetapi bisa berada di kartu di masa depan.

Sumber Uang Taliban
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jurnalis Gugat Pemerintahan...
Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya
6 Hal Bikin Penasaran...
6 Hal Bikin Penasaran dari F-47 Amerika, Pengganti Jet Tempur Siluman F-22 Raptor
Jadi Transgender, Anak...
Jadi Transgender, Anak Miliarder Elon Musk Luapkan Kemarahan pada Ayahnya dan Trump
AS Bikin Pesawat Tempur...
AS Bikin Pesawat Tempur Canggih Baru F-47, Selamat Tinggal Jet Siluman F-22 Raptor
Houthi Terus Melawan,...
Houthi Terus Melawan, AS Akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
Gedung Putih Tuding...
Gedung Putih Tuding Biden Penyebab Krisis Telur Mahal di AS
Pemimpin Tertinggi Ali...
Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei: AS akan Dapat Tamparan Keras jika Serang Iran
Mereka yang Menolak...
Mereka yang Menolak Lupa Jadi Korban Tes Bom Nuklir AS dan Inggris...
Rekomendasi
H-9 Lebaran, 9 Ribu...
H-9 Lebaran, 9 Ribu Kendaraan Keluar Jakarta Melalui Gerbang Tol Cikampek Utama
Miliano Jonathans Pemain...
Miliano Jonathans Pemain Keturunan Berdarah Depok Terbang ke Indonesia, Proses Naturalisasi?
INH Ajak Masyarakat...
INH Ajak Masyarakat Indonesia Bangun Kembali Palestina
Berita Terkini
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
33 menit yang lalu
Hizbullah Hujani Israel...
Hizbullah Hujani Israel Roket, Zionis Meradang dan Siap Perang
1 jam yang lalu
Siapa Frank Tavares?...
Siapa Frank Tavares? Pria yang Pernah Jadi Biarawati selama 22 Tahun demi Cinta Sejatinya
2 jam yang lalu
Jet Tempur Nirawak Turki...
Jet Tempur Nirawak Turki KIZILELMA Sukses Bermanuver
3 jam yang lalu
Kisah Bayi Rachel Rollinson...
Kisah Bayi Rachel Rollinson Dibuang karena Dianggap Bawa Sial, 60 Tahun Kemudian Bertemu Ibu Kandungnya
4 jam yang lalu
ISGS Bantai 44 Orang...
ISGS Bantai 44 Orang di Dalam Masjid Niger, 13 Kritis
4 jam yang lalu
Infografis
Taliban Afghanistan...
Taliban Afghanistan Rayakan Tumbangnya Bashar Al Assad di Suriah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved