Taliban Berkuasa, Biden Salahkan Pemimpin dan Tentara Afghanistan

Selasa, 17 Agustus 2021 - 17:57 WIB
loading...
A A A
Biden mengatakan dia menemukan beberapa adegan kekacauan di Kabul "menyayat hati" tetapi dia tidak mulai memindahkan pengungsi lebih cepat karena Presiden Afghanistan Ashraf Ghani tidak menginginkan eksodus massal.

Dia mengakui bahwa kecepatan Taliban dalam merebut kembali negara itu tidak terduga. Kemajuan pesat mengejutkan para pejabat Amerika yang memperkirakan bahwa tentara Afghanistan akan mengusir militan atau menahan mereka selama berbulan-bulan.



Biden lantas menyalahkan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban di Afghanistan kepada para pemimpin politik negara itu yang melarikan diri dan keengganan tentara Afghanistan yang dilatih AS untuk memerangi kelompok militan itu.

“Yang benar adalah: Ini terungkap lebih cepat daripada yang kami perkirakan. Jadi apa yang terjadi? Para pemimpin politik Afghanistan menyerah dan melarikan diri dari negara itu. Militer Afghanistan menyerah, kadang-kadang tanpa berusaha melawan,” kata Biden.

Biden juga melemparkan kritik kepada dua pemimpin utama Afghanistan, Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah, kepala Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional negara itu, dengan mengatakan mereka dengan tegas menolak nasihatnya untuk mencari penyelesaian politik dengan Taliban.

"Berapa generasi lagi anak perempuan dan laki-laki Amerika yang akan Anda kirim untuk saya kirim untuk memerangi Afghanistan - perang saudara Afghanistan, ketika pasukan Afghanistan tidak melawan? Berapa banyak lagi nyawa - nyawa warga Amerika - yang layak? Berapa banyak deretan batu nisan yang tak ada habisnya di Pemakaman Arlington National?" tanya Biden.

Dia juga memberikan kritik kepada pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump, yang pemerintahannya merundingkan kesepakatan dengan Taliban yang menurut Biden membuat kelompok itu dalam posisi terkuat secara militer sejak 2001.



Dia memperingatkan para pemimpin Taliban bahwa mereka akan menghadapi "kekuatan yang menghancurkan" jika mereka mengganggu penarikan pasukan AS. Biden terpaksa mengirim pasukan bala bantuan ke Kabul untuk memastikan penarikan personel diplomatik Amerika dan warga sipil serta warga Afghanistan yang bekerja dengan Amerika Serikat berlangsung aman serta dapat menghadapi pembalasan.'
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2019 seconds (0.1#10.140)