Menhan Inggris Sebut Perjanjian AS-Taliban sebagai Kesepakatan Busuk
loading...
A
A
A
LONDON - Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace menyebut perjanjian Amerika Serikat (AS) dan Taliban sebagai kesepakatan busuk. Ini adalah kritikan terbaru yang dilontarkan Wallace terhadap perjanjian yang menjadi dasar penarikan pasukan AS dari Afghanistan itu.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan Sky News, Wallace keputusan AS untuk menarik pasukannya keluar dari Afghanistan adalah "kesalahan," yang telah memberikan "momentum" kepada Taliban di negara itu.
"Pada saat kesepakatan (Donald) Trump dengan, jelas Taliban, saya merasa itu adalah kesalahan untuk melakukannya dengan cara itu. Kita semua, di komunitas internasional mungkin akan membayar konsekuensi dari itu," kata Wallace.
"Saya sudah cukup blak-blakan tentang hal itu di depan umum dan itu hal yang cukup langka ketika menyangkut keputusan AS tetapi secara strategis itu menyebabkan banyak masalah dan sebagai komunitas internasional, sangat sulit untuk apa yang kita lihat hari ini," sambungnya.
Berbicara tentang penarikan pasukan Inggris dari negara itu, Wallace mengatakan Inggris tidak punya pilihan selain menarik pasukannya, karena masyarakat internasional harus bertindak bersama.
"Ketika AS sebagai negara kerangka mengambil keputusan itu, cara kami semua dikonfigurasi berarti kami harus pergi," katanya, seperti dilansir Xinhua pada Sabtu (14/8/2021).
Dia juga menegaskan bahwa Inggris akan mengerahkan 600 tentara untuk membantu warga negara Inggris dan warga Afghanistan yang menjadi penerjemah pasukan Inggris meninggalkan negara itu.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan Sky News, Wallace keputusan AS untuk menarik pasukannya keluar dari Afghanistan adalah "kesalahan," yang telah memberikan "momentum" kepada Taliban di negara itu.
"Pada saat kesepakatan (Donald) Trump dengan, jelas Taliban, saya merasa itu adalah kesalahan untuk melakukannya dengan cara itu. Kita semua, di komunitas internasional mungkin akan membayar konsekuensi dari itu," kata Wallace.
"Saya sudah cukup blak-blakan tentang hal itu di depan umum dan itu hal yang cukup langka ketika menyangkut keputusan AS tetapi secara strategis itu menyebabkan banyak masalah dan sebagai komunitas internasional, sangat sulit untuk apa yang kita lihat hari ini," sambungnya.
Berbicara tentang penarikan pasukan Inggris dari negara itu, Wallace mengatakan Inggris tidak punya pilihan selain menarik pasukannya, karena masyarakat internasional harus bertindak bersama.
"Ketika AS sebagai negara kerangka mengambil keputusan itu, cara kami semua dikonfigurasi berarti kami harus pergi," katanya, seperti dilansir Xinhua pada Sabtu (14/8/2021).
Dia juga menegaskan bahwa Inggris akan mengerahkan 600 tentara untuk membantu warga negara Inggris dan warga Afghanistan yang menjadi penerjemah pasukan Inggris meninggalkan negara itu.
(ian)