Sistem Metro Moskow Uji Coba 'FacePay', Pembayaran Lewat Pengenalan Wajah

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 06:29 WIB
loading...
Sistem Metro Moskow Uji Coba FacePay, Pembayaran Lewat Pengenalan Wajah
Penumpang menggunakan teknologi FacePay untuk membayar tarif kereta di Metro Moskow, Rusia. Foto/rt.com
A A A
MOSKOW - Metro Moskow memulai pengujian sistem pembayaran tarif kereta tanpa kontak menggunakan teknologi pengenalan wajah.

Dengan teknologi canggih itu, penduduk ibu kota Rusia dapat menggunakan transportasi umum tanpa perlu membawa kartu atau uang tunai.

Kepala layanan pers departemen transportasi Moskow Anna Lapushkina menyatakan inovasi pembayaran harus menjadi langkah selanjutnya dalam mempercepat lalu lintas penumpang melalui jaringan transportasi yang sibuk itu.



Awal tahun ini, kepala keamanan Metro Andrey Kichigin mengungkapkan penumpang akan dapat membayar perjalanan dengan wajah mereka sebelum akhir tahun 2021.



Sekarang, menurut Lapushkina, pengujian untuk layanan tersebut telah diambil sampelnya, dengan satu jalur Metro sekarang menerima pembayaran wajah.



“Seseorang hanya melihat ke kamera dan lewat. Kamera kemudian mengenalinya, dan penumpang bisa melewati pembatas,” ujar dia.

“Ini benar-benar tidak memakan waktu. Anda berhenti, alat itu membaca Anda, dan membiarkan Anda lewat segera. Saya pikir itu luar biasa,” papar dia.

Dia juga mencatat bahwa layanan tersebut telah diuji oleh lebih dari 60.000 karyawan Metro Moskow.

“Moskow Metro adalah nomor satu dalam jumlah metode pembayaran di dunia,” ujar dia.

Untuk menggunakan sistem FacePay, penumpang harus menautkan rekening bank Rusia ke data biometrik mereka, dan tarif akan otomatis didebit.

Tahun lalu, Wakil Walikota Moskow Maxim Liksutov menjelaskan sistem FacePay dapat berfungsi bahkan jika penumpang mengenakan penutup wajah.

Pada Maret, kelompok advokat kebebasan online Roskomsvoboda mengungkapkan kekhawatiran bahwa sistem tersebut dapat melanggar privasi penggunanya.

Kepala Departemen Hukum Sarkis Darbinyan menyebutnya sebagai “teknologi penggunaan ganda.”

“Petugas penegak hukum, yang tidak dikendalikan siapa pun, akan memiliki akses ke kamera video (pengenalan wajah) ini, jadi tentu saja akan ada kasus penyalahgunaan, pelacakan, dan semacam represi politik,” papar Darbinyan.

Namun, Moskow bukan satu-satunya tempat di dunia yang menggunakan teknologi terbaru itu.

Sistem serupa sudah diterapkan di beberapa kota di China, termasuk mega-metropolis Zhengzhou, rumah bagi lebih dari 10 juta orang.

Pada 2019, South China Morning Post mengungkapkan hampir 200.000 penumpang memilih menggunakan teknologi itu hanya dalam beberapa bulan.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1892 seconds (0.1#10.140)