Trump Salahkan Biden atas Taliban yang Menggila di Afghanistan

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 06:29 WIB
loading...
A A A
“Itu akan menjadi penarikan yang jauh berbeda dan jauh lebih berhasil, dan Taliban memahami itu lebih baik daripada siapa pun,” ujar Trump.

Trump, yang meskipun kalah dalam pemilu presiden keduanya, tetap menjadi kekuatan tunggal terbesar di partai oposisi Republik.

Dia tidak memberikan perincian tentang apa yang akan dia lakukan untuk menghentikan kemajuan para pemberontak.

Pihak berwenang di Kabul sekarang secara efektif kehilangan sebagian besar Afghanistan utara dan barat.

Saat ini pemerintahan Kabul memegang kontrol yang tersebar dari kota-kota yang juga masih diserang Taliban.

Beberapa pejabat AS khawatir Taliban dapat mengambil alih Kabul dalam waktu tiga bulan dari batas waktu 31 Agustus.

Amerika Serikat menandatangani perjanjian dengan Taliban di Doha pada 29 Februari 2020, berkomitmen untuk penarikan pasukan AS dan NATO pada 1 Mei 2021, dengan imbalan jaminan keamanan.

Itu termasuk janji oleh para militan mengadakan pembicaraan damai dengan pemerintah di Kabul, untuk tidak menyerang AS atau kepentingannya, dan untuk tidak mendukung kelompok-kelompok seperti al-Qaeda dalam menyerang Amerika Serikat.

Setelah perjanjian itu, pemerintahan Trump secara tajam memangkas jumlah pasukan AS di Afghanistan dan tetap berkomitmen pada batas waktu 1 Mei, bahkan ketika Taliban mempercepat serangannya terhadap pasukan keamanan pemerintah setelah kesepakatan Doha.

Pengurangan pasukan AS di era Trump berlanjut setelah dia kalah dalam pemilu presiden November untuk meninggalkan jumlah 2.500 tentara, bersama dengan sekitar 16.000 kontraktor sipil, yang masih di Afghanistan ketika Biden menjabat pada 20 Januari.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1571 seconds (0.1#10.140)