AS: Serangan Bertubi-tubi Tanda Taliban Lebih Pilih Kekerasan Dibanding Negosiasi
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kemajuan terus-menerus oleh Taliban adalah bukti bahwa para pemimpinnya percaya bahwa mereka dapat merebut kembali kendali atas Afghanistan dengan kekuatan daripada terlibat dalam negosiasi. Taliban mulai melancarkan serangan tidak lama setelah Amerika Serikat (AS) mulai menarik pasukan mereka dari Afghanistan.
Seperti diketahui, Taliban sudah merebut sembilan ibu kota provinsi diAfghanistanhanya dalam enam hari. Tiga ibu kota provinsi lainnya saat ini sedang diperebutkan dalam pertempuran berdarah.
“Taliban terus maju dan mengambil alih kendali pusat-pusat distrik dan provinsi yang dengan jelas menunjukkan bahwa mereka percaya adalah mungkin untuk mendapatkan pemerintahan melalui kekuatan, melalui kebrutalan, melalui kekerasan, melalui penindasan,” kata juru bicara Pentagon, John Kirby.
“Ini sangat bertentangan dengan tujuan yang mereka nyatakan sebelumnya yaitu sebenarnya ingin berpartisipasi dalam solusi politik yang dinegosiasikan," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (12/8/2021).
Ketika disinggung peran yang masih dapat dimainkan AS dalam membentuk situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di Afghanistan. Dia kembali mengatakan bahwa saat ini AS tidak bisa berbuat banyak.
Dirinya mengatakan bahwa saat ini semua tergantung pada pasukan Afghanistan, yang melebihi jumlah Taliban, untuk menggunakan sumber daya dan keuntungan yang tersedia bagi mereka untuk mempertahankan kendali negara.
Seperti diketahui, Taliban sudah merebut sembilan ibu kota provinsi diAfghanistanhanya dalam enam hari. Tiga ibu kota provinsi lainnya saat ini sedang diperebutkan dalam pertempuran berdarah.
“Taliban terus maju dan mengambil alih kendali pusat-pusat distrik dan provinsi yang dengan jelas menunjukkan bahwa mereka percaya adalah mungkin untuk mendapatkan pemerintahan melalui kekuatan, melalui kebrutalan, melalui kekerasan, melalui penindasan,” kata juru bicara Pentagon, John Kirby.
“Ini sangat bertentangan dengan tujuan yang mereka nyatakan sebelumnya yaitu sebenarnya ingin berpartisipasi dalam solusi politik yang dinegosiasikan," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (12/8/2021).
Ketika disinggung peran yang masih dapat dimainkan AS dalam membentuk situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di Afghanistan. Dia kembali mengatakan bahwa saat ini AS tidak bisa berbuat banyak.
Dirinya mengatakan bahwa saat ini semua tergantung pada pasukan Afghanistan, yang melebihi jumlah Taliban, untuk menggunakan sumber daya dan keuntungan yang tersedia bagi mereka untuk mempertahankan kendali negara.
(ian)