Polisi San Francisco Ancam Pensiun Dini Jika Dipaksa Jalani Vaksinasi Covid-19
loading...
A
A
A
SAN FRANCISCO - Asosiasi Deputi Sheriff San Francisco (SFDSA), Amerika Serikat (AS) mengatakan, mungkin banyak petugas yang pensiun diri atau mundur jika diharuskan melakukan vaksinasi Covid-19 . Otoritas San Francisco memberlakukan kewajiban vaksinasi untuk semua pegawai publik kota, termasuk polisi, yang berjumlah sekitar 35 ribu orang.
Menurut SFDSA, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (8/8/2021), jika pensiun dini itu terjadi, maka ini bisa membuat kota San Francisco akan kekurangan petugas penegak hukum.
"Masalah yang kita hadapi sekarang adalah Mandat San Francisco yang ketat, yaitu: vaksinasi atau diberhentikan. Jika wakil sheriff dipaksa untuk melakukan vaksinasi, sebagian dari mereka akan pensiun dini atau mencari pekerjaan di tempat lain," kata organisasi itu.
Serikat pekerja menekankan bahwa sejumlah besar wakil sheriff yakni 160 dari 700, telah divaksinasi. Sementara wakil sheriff lainnya lebih suka menggunakan masker dan tes mingguan daripada divaksinasi karena faktor agama, dan keyakinan lainnya,
"Saat ini, jumlah pegawai yang terdaftar di SFDSA berada pada titik terendah yang pernah ada karena pembatasan pengujian pelamar sembilan bulan terakhir yang ditempatkan di Kantor Sheriff oleh Walikota," ujarnya.
"San Francisco tidak mampu kehilangan wakil sheriff lagi atau responden pertama. Jika mereka pensiun dini atau berhenti, ini akan lebih mempengaruhi keselamatan publik,” sambungnya.
SFDSA kemudian meminta otoritas kota untuk mengizinkan personel mematuhi aturan Negara Bagian California, yang memberikan opsi untuk mendapatkan tes mingguan sebagai alternatif untuk vaksinasi.
Menurut SFDSA, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (8/8/2021), jika pensiun dini itu terjadi, maka ini bisa membuat kota San Francisco akan kekurangan petugas penegak hukum.
"Masalah yang kita hadapi sekarang adalah Mandat San Francisco yang ketat, yaitu: vaksinasi atau diberhentikan. Jika wakil sheriff dipaksa untuk melakukan vaksinasi, sebagian dari mereka akan pensiun dini atau mencari pekerjaan di tempat lain," kata organisasi itu.
Serikat pekerja menekankan bahwa sejumlah besar wakil sheriff yakni 160 dari 700, telah divaksinasi. Sementara wakil sheriff lainnya lebih suka menggunakan masker dan tes mingguan daripada divaksinasi karena faktor agama, dan keyakinan lainnya,
"Saat ini, jumlah pegawai yang terdaftar di SFDSA berada pada titik terendah yang pernah ada karena pembatasan pengujian pelamar sembilan bulan terakhir yang ditempatkan di Kantor Sheriff oleh Walikota," ujarnya.
"San Francisco tidak mampu kehilangan wakil sheriff lagi atau responden pertama. Jika mereka pensiun dini atau berhenti, ini akan lebih mempengaruhi keselamatan publik,” sambungnya.
SFDSA kemudian meminta otoritas kota untuk mengizinkan personel mematuhi aturan Negara Bagian California, yang memberikan opsi untuk mendapatkan tes mingguan sebagai alternatif untuk vaksinasi.
(ian)