Taliban Dilaporkan Sudah Bantai 900 Orang di Kandahar

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 11:01 WIB
loading...
Taliban Dilaporkan Sudah...
Personel pasukan khusus Afghanistan saat menjalani misi tempur di Kandahar, 11 Juli 2021. Foto/REUTERS/Danish Siddiqui/File Photo
A A A
KABUL - Kelompok Taliban telah membantai hingga sekitar 900 orang di provinsi selatan Kandahar, Afghanistan, dalam enam minggu terakhir.

Media setempat, TOLO News, melaporkan pembantaian besar-besaran tersebut dengan mengutip mantan kepala polisi provinsi itu; Tadin Khan.

Baca juga: Pasukan Khusus Afghanistan Habisi 38 Taliban yang Hendak Serbu Penjara

Menurut Khan, yang juga anggota Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional, kelompok Taliban tidak percaya pada hak asasi manusia (HAM).

Menurutnya, target mereka adalah tentara yang ditahan, petugas polisi, pemimpin suku, dan warga sipil, termasuk seorang komedian populer, yang semuanya mereka duga memiliki hubungan dengan pemerintah Afghanistan.

Khan mengatakan para milisi Taliban dengan paksa membawa para korban keluar dari rumah mereka dan kemudian melakukan eksekusi.

"Mereka mungkin membunuh 800 hingga 900 orang dalam satu setengah bulan terakhir. Orang-orang sangat menderita. Kebrutalan yang terjadi di [Spin] Boldak," kata Khan yang dilansir Jumat (6/8/2021).

Kelompok Taliban telah merebut kembali kendali atas sebagian besar provinsi Kandahar, termasuk ibu kotanya, saat kelompok itu melanjutkan perebutan kekuasaan dengan kekerasan di tengah penarikan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat (AS). Ini bertentangan dengan pernyataan mereka sebelumnya bahwa kelompok tersebut berkomitmen untuk menyelesaikan konflik secara damai.

Pada hari Selasa, seorang saksi mata dan sumber di kepolisian Kabul mengatakan kepada Sputnik bahwa sebuah mobil diledakkan di dekat rumah Menteri Pertahanan Bismillah Khan Mohammadi, setelah itu beberapa orang bersenjata memasuki tempat itu. Kemudian pada hari itu, menteri mengonfirmasi bahwa baik dia maupun keluarganya tidak terluka. Namun demikian, serangan itu memang merenggut nyawa delapan orang dan menyebabkan 20 lainnya luka-luka.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Taliban Melarang Catur,...
Taliban Melarang Catur, Dianggap sebagai Sarana Judi yang Dilarang Islam
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
Kenapa Bendera Timnas...
Kenapa Bendera Timnas Afghanistan Tidak Diganti Bendera Taliban di Event Internasional?
Elon Musk Peringatkan...
Elon Musk Peringatkan Pembantaian Nyata di Eropa Barat
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Pakistan dan India Diambang...
Pakistan dan India Diambang Perang Habis-habisan
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Profil dan Biodata Benazir...
Profil dan Biodata Benazir Bhutto, PM Perempuan Pertama Pakistan yang Berakhir Tragis
Rekomendasi
Kylian Mbappe si Manusia...
Kylian Mbappe si Manusia Rekor
Dubes Belanda Naik Transjakarta,...
Dubes Belanda Naik Transjakarta, ASN Jakarta Masih Banyak Langgar Rabu Wajib Transportasi Umum
AHY Soroti Tantangan...
AHY Soroti Tantangan dan Peluang Keberlanjutan di Indonesia
Berita Terkini
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Israel Peringatkan Warga...
Israel Peringatkan Warga Yaman Tinggalkan 3 Pelabuhan yang Dikuasai Houthi, Bakal Diserang Besar-besaran
India dan Pakistan Saling...
India dan Pakistan Saling Klaim Menang Perang
Taliban Melarang Catur,...
Taliban Melarang Catur, Dianggap sebagai Sarana Judi yang Dilarang Islam
Inilah 9 Rudal Nuklir...
Inilah 9 Rudal Nuklir Pakistan yang Dapat Lenyapkan India
Badan Mata-mata MI6...
Badan Mata-mata MI6 Inggris Bakal Dipimpin Bos Wanita untuk Pertama Kalinya
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved