Dikira Tewas dalam Tragedi Pesawat 1976, Pria Ini Tiba-tiba Muncul Lagi
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Pria asal Kerala, India , Sajid Thungal dikira tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat tahun 1976. Setelah 45 tahun berlalu, dia tiba-tiba muncul ke publik dan menyatakan ingin bersatu lagi dengan keluarganya.
Thungal, sekarang berusia 70 tahun, meninggalkan kampung halamannya di Kottayam, India, pada tahun 1976 untuk pergi ke Chennai bersama sekelompok seniman untuk sebuah proyek seni yang telah dia selenggarakan.
Namun, tragedi terjadi ketika Indian Airlines Penerbangan 171 yang dia tumpangi bersama 94 penumpang lainnya dari Mumbai ke Chennai jatuh pada 12 Oktober tahun itu. Pesawat jatuh setelah mesin pesawat terbakar.
Mengutip Gulf News, Kamis (5/8/2021), Thungal yang dikira ikut tewas diyakini sebagai satu-satunya korban yang selamat dari tragedi pesawat tersebut.
Dia mengatakan bahwa dirinya tidak menghubungi keluarganya sejak tragedi tersebut karena dia diliputi oleh trauma kecelakaan pesawat, kematian para seniman dan merasa gagal karena merusak proyek seninya.
“Saya tidak menghubungi keluarga karena saya merasa gagal," katanya.
“Saya terus berpikir saya akan membuat sesuatu dari diri saya sendiri di Mumbai dan kemudian saya akan menghubungi semua orang," ujarnya.
“Tapi itu tidak terjadi dan 45 tahun berikutnya berlalu begitu saja,” katanya.
Sejak tahun 1982, seorang pendeta yang baik hati mengizinkannya untuk tinggal di tempat penampungan di Mumbai. Namun, beberapa minggu yang lalu Thungal mengungkapkan keinginannya untuk bersatu kembali dengan keluarganya.
Setelah pendeta menanyakan beberapa hal tentang keluarga Thungal, terlacak bahwa Ayahnya telah meninggal, dan Ibunya yang berusia 91 tahun masih hidup.
Ketika keluarganya mengetahui bahwa Thungal masih hidup, mereka terkejut.
Selama panggilan video baru-baru ini dengan anggota keluarganya, Thungal diliputi oleh emosi sehingga dia bahkan tidak bisa berbicara dengan mereka.
Reuni tatap muka akan berlangsung antara Thungal dan anggota keluarganya minggu ini.
Thungal, sekarang berusia 70 tahun, meninggalkan kampung halamannya di Kottayam, India, pada tahun 1976 untuk pergi ke Chennai bersama sekelompok seniman untuk sebuah proyek seni yang telah dia selenggarakan.
Namun, tragedi terjadi ketika Indian Airlines Penerbangan 171 yang dia tumpangi bersama 94 penumpang lainnya dari Mumbai ke Chennai jatuh pada 12 Oktober tahun itu. Pesawat jatuh setelah mesin pesawat terbakar.
Mengutip Gulf News, Kamis (5/8/2021), Thungal yang dikira ikut tewas diyakini sebagai satu-satunya korban yang selamat dari tragedi pesawat tersebut.
Dia mengatakan bahwa dirinya tidak menghubungi keluarganya sejak tragedi tersebut karena dia diliputi oleh trauma kecelakaan pesawat, kematian para seniman dan merasa gagal karena merusak proyek seninya.
“Saya tidak menghubungi keluarga karena saya merasa gagal," katanya.
“Saya terus berpikir saya akan membuat sesuatu dari diri saya sendiri di Mumbai dan kemudian saya akan menghubungi semua orang," ujarnya.
“Tapi itu tidak terjadi dan 45 tahun berikutnya berlalu begitu saja,” katanya.
Sejak tahun 1982, seorang pendeta yang baik hati mengizinkannya untuk tinggal di tempat penampungan di Mumbai. Namun, beberapa minggu yang lalu Thungal mengungkapkan keinginannya untuk bersatu kembali dengan keluarganya.
Setelah pendeta menanyakan beberapa hal tentang keluarga Thungal, terlacak bahwa Ayahnya telah meninggal, dan Ibunya yang berusia 91 tahun masih hidup.
Ketika keluarganya mengetahui bahwa Thungal masih hidup, mereka terkejut.
Selama panggilan video baru-baru ini dengan anggota keluarganya, Thungal diliputi oleh emosi sehingga dia bahkan tidak bisa berbicara dengan mereka.
Reuni tatap muka akan berlangsung antara Thungal dan anggota keluarganya minggu ini.
(min)