Kementerian Pertahanan Inggris: Kapal Israel Diserang di Lepas Pantai Oman
loading...
A
A
A
LONDON - Militer Inggris pada Jumat (30/7/2021) melaporkan sebuah kapal dagang milik Israel dilaporkan diserang di lepas pantai Oman di Teluk Arab. Laporan tersebut tidak memberikan penjelasan lebih rinci terkait insiden tersebut.
Sebuah pernyataan awal yang singkat dari Operasi Perdagangan Maritim Inggris, militer Inggris mengatakan penyelidikan sedang dilakukan atas insiden tersebut, yang digambarkan terjadi pada Kamis malam tepat di timur laut pulau Masirah Oman.
"Lokasinya lebih dari 300 kilometer tenggara ibukota Oman, Muscat," menurut pernyataan itu seperti dikutip dari Al Arabiya.
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih jauh terkait penyerangan tersebut selain mengatakan bahwa serangan itu diduga tidak melibatkan pembajakan. Sebelumnya pada hari Kamis, kelompok militer Inggris mengatakan sedang menyelidiki insiden lain yang tidak dapat dijelaskan di daerah yang sama, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Kemudian pada Jumat, Kementerian Pertahanan Inggris mengidentifikasi kewarganegaraan pemilik kapal, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Para pejabat Israel tidak segera mengakui insiden itu, tetapi insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran terkait negosiasi kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia yang terhenti.
Sebelumnya sejumlah kapal-kapal Israel telah menjadi sasaran dalam beberapa bulan terakhir juga di tengah bayang-bayang perang dengan Iran. Para pejabat Israel menyalahkan Iran atas serangan itu.
Sedangkan otoritas Oman tidak segera mengakui serangan tersebut dan pejabat di sana tidak menanggapi permintaan komentar. Armada ke-5 Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), yang berpatroli di Timur Tengah, juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas kesepakatan nuklir Iran yang compang-camping dan ketika negosiasi untuk memulihkan kesepakatan itu terhenti di Wina.
Sejak Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian itu pada 2018, telah terjadi serangkaian serangan kapal di kawasan Timur Tengah yang diduga dilakukan oleh Teheran.
Media Iran juga tidak segera mengakui serangan tersebut.
Sebuah pernyataan awal yang singkat dari Operasi Perdagangan Maritim Inggris, militer Inggris mengatakan penyelidikan sedang dilakukan atas insiden tersebut, yang digambarkan terjadi pada Kamis malam tepat di timur laut pulau Masirah Oman.
"Lokasinya lebih dari 300 kilometer tenggara ibukota Oman, Muscat," menurut pernyataan itu seperti dikutip dari Al Arabiya.
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih jauh terkait penyerangan tersebut selain mengatakan bahwa serangan itu diduga tidak melibatkan pembajakan. Sebelumnya pada hari Kamis, kelompok militer Inggris mengatakan sedang menyelidiki insiden lain yang tidak dapat dijelaskan di daerah yang sama, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Kemudian pada Jumat, Kementerian Pertahanan Inggris mengidentifikasi kewarganegaraan pemilik kapal, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Para pejabat Israel tidak segera mengakui insiden itu, tetapi insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran terkait negosiasi kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia yang terhenti.
Sebelumnya sejumlah kapal-kapal Israel telah menjadi sasaran dalam beberapa bulan terakhir juga di tengah bayang-bayang perang dengan Iran. Para pejabat Israel menyalahkan Iran atas serangan itu.
Sedangkan otoritas Oman tidak segera mengakui serangan tersebut dan pejabat di sana tidak menanggapi permintaan komentar. Armada ke-5 Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), yang berpatroli di Timur Tengah, juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan atas kesepakatan nuklir Iran yang compang-camping dan ketika negosiasi untuk memulihkan kesepakatan itu terhenti di Wina.
Sejak Presiden Donald Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian itu pada 2018, telah terjadi serangkaian serangan kapal di kawasan Timur Tengah yang diduga dilakukan oleh Teheran.
Media Iran juga tidak segera mengakui serangan tersebut.
(ian)