Korban Banjir dan Tanah Longsor di India Meningkat Tajam

Jum'at, 23 Juli 2021 - 23:47 WIB
loading...
Korban Banjir dan Tanah...
Petugas penyelamat mengevakuasi sejumlah orang dari daerah banjir ke tempat yang lebih aman setelah hujan lebat mengguyur Kolhapur di negara bagian barat Maharashtra, India. Foto/REUTERS/Abhijeet Gurjar
A A A
MUMBAI - Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 112 orang tewas di negara bagian Maharashtra, India barat, setelah hujan muson yang lebat menyebabkan tanah longsor dan membanjiri daerah dataran rendah. Hujan juga memutus sarana penghubung ratusan desa.

Bagian dari pantai barat India menerima curah hujan hingga 594 mm selama 24 jam terakhir, memaksa pihak berwenang untuk mengevakuasi warga dari daerah yang rentan saat mereka melepaskan air dari bendungan yangterancamakan meluap.

"Hujan deras yang tidak terduga memicu tanah longsor di banyak tempat dan membanjiri sungai," kata Kepala Menteri Uddhav Thackeray, yang mengepalai pemerintah negara bagian Maharashtra, kepada wartawan.

"Bendungan dan sungai meluap. Kami terpaksa melepaskan air dari bendungan, dan karenanya, kami mengevakuasi warga yang tinggal di dekat tepi sungai ke tempat yang lebih aman," imbuhnya.

"Angkatan Laut dan tentara (India) turut membantu operasi penyelamatan di daerah pesisir," ia menambahkan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/7/2021).

Sedikitnya 38 orang tewas di Taliye, 180 km sebelah tenggara ibukota keuangan Mumbai, ketika tanah longsor meratakan sebagian besar desa kecil itu, kata pejabat pemerintah negara bagian.



Sedangkan di sembilan tanah longsor lainnya di bagian lain Maharashtra, 59 orang tewas dan 15 lainnya tewas dalam kecelakaan yang terkait dengan hujan deras.

Beberapa lusin orang juga dikhawatirkan terperangkap dalam tanah longsor di distrik Satara dan Raigad, kata seorang pejabat pemerintah negara bagian yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

"Operasi penyelamatan sedang berlangsung di berbagai tempat di Satara, Raigad dan Ratnagiri. Karena hujan deras dan sungai yang banjir, kami berjuang untuk memindahkan mesin penyelamat dengan cepat," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1742 seconds (0.1#10.140)