Korban Terus Bertambah, Fasilitas Kesehatan di Brasil Terancam Lumpuh

Kamis, 28 Mei 2020 - 09:06 WIB
loading...
Korban Terus Bertambah,...
Ilustrasi pasien corona dirawat di rumah sakit. Foto/Reuters
A A A
BRASILIA - Benua Amerika, terutama Amerika Latin, telah menjadi episentrum baru pandemi virus corona. Itu ditegaskan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Karena jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona di Brasil dan negara Amerika Latin lainnya sudah menunjukkan peningkatan.

“Saat ini bukan waktunya bagi negara-negara memperlonggar isolasi wilayah,” kata Direktur WHO untuk wilayah Amerika dan Kepala Pan American Health Organization dilansir Reuters. Dia mengungkapkan, terdapat 2,4 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 143.000 kematian di Amerika Latin. “Tingkat infeksi virus corona di Amerika Latin telah melampui Eropa dan Amerika Serikat (AS),” katanya.

Etienne mengungkapkan, Amerika Latin kini menjadi episentrum pandemi Covid-19. Dia mengatakan, akan terjadi beberapa pekan yang mengerikan di kawasan ini sebelum pandemi berakhir.

Para pejabat WHO juga menyatakan akselerasi wabah Covid-19 juga terjadi di Peru, Chile, El Salvador, Guatemala, dan Nikaragua. Brasil menjadi negara paling parah karena sebanyak 25.512 orang meninggal dunia karena virus corona. Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Universitas Washington memprediksi jumlah korban tersebut akan meningkat lima kali lipat menjadi 125.000 orang pada awal Agustus mendatang. IHME meminta Presiden Brasil Jair Bolsonaro melaksanakan isolasi wilayah.

Akibat penambahan kasus tersebut, fasilitas kesehatan di Brasil terancam lumpuh. Pada saat bersamaan, pemerintahan Brasil justru dianggap terlalu tidak peduli karena tidak memiliki kebijakan jelas dalam menghalau penyebaran virus itu.

Wali Kota Sao Paulo, kota terbesar di Brasil, Bruno Covas, mengungkapkan sistem kesehatan di kota terancam lumpuh karena banyak warga yang dirawat di rumah sakit semakin melonjak drastis. “Kapasitas rumah sakit kini mencapai 90% dan sudah kekurangan tempat selama dua pekan terakhir,” katanya dilansir BBC.

Covas kini sedang berunding dengan gubernur negara bagian untuk memberlakukan pengetatan isolasi wilayah dalam memperlambat penyebaran virus corona. Gubernur Sao Paulo yang memimpin kepolisian mendukung lockdown tersebut agar bisa berjalan sukses.

Sebenarnya aturan isolasi wilayah telah diberlakukan selama dua bulan lalu ketika bisnis, sekolah, dan ruangan publik ditutup serta masyarakat diminta di rumah. Tapi, tidak ada hukuman dan sanksi sehingga banyak warga mengabaikannya. (Baca: Rusia Mengaku Khawatir dengan 'Perang' China dan AS)

Para pakar kesehatan di Brasil memperingatkan jumlah warga yang terinfeksi virus corona bisa saja lebih tinggi dibandingkan catatan pemerintah karena keterbatasan tes Covid-19. “Brasil hanya menguji mereka yang memeriksakan diri di rumah skait,” kata pakar kesehatan Universitas Sao Paulo, Domingo Alves.

Brasil selama beberapa pekan ini memang menjadi pusat pandemi virus corona di Amerika Latin. “Sangat sulit mengetahui apa yang terjadi berdasarkan data yang tersedia. Kita tidak memiliki kebijakan nyata untuk mengelola wabah,” kata Alves.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Hakim AS Perintahkan...
Hakim AS Perintahkan China Bayar Ganti Rugi Rp391 Triliun dalam Kasus Covid-19
Bagaimana CIA Lahirkan...
Bagaimana CIA Lahirkan Perdagangan Narkoba Modern di Benua Amerika?
Presiden Brasil: Donald...
Presiden Brasil: Donald Trump Ingin Menjadi Kaisar Dunia
3 Proyek Kontroversial...
3 Proyek Kontroversial yang Dituding Dijalankan USAID, dari Senjata Biologis hingga Covid
Elon Musk: USAID Danai...
Elon Musk: USAID Danai Riset Senjata Biologis, Termasuk Proyek Kemunculan Covid-19
Kronologi CIA Ubah Pandangan...
Kronologi CIA Ubah Pandangan Asal-usul Covid-19, dari Kebocoran Laboratorium?
Menlu BRICS Berkumpul...
Menlu BRICS Berkumpul di Brasil, Bahas Ancaman Tarif Trump
Pemilihan Paus Baru,...
Pemilihan Paus Baru, Konklaf Kembali Dilanjutkan Hari Ini
Profil Shehbaz Sharif:...
Profil Shehbaz Sharif: PM Pakistan di Tengah Ancaman Perang Besar Lawan India
Rekomendasi
Trump Bantah Ngajak...
Trump Bantah Ngajak Baikan dengan China, Tarif Tetap Digenjot 145%
Aturan ASN Jakarta Wajib...
Aturan ASN Jakarta Wajib Naik Transportasi Umum Tiap Rabu Diperketat, Melanggar Dinyatakan Absen
Long Weekend Waisak...
Long Weekend Waisak 2025, Polisi Berlakukan Sistem Ganjil Genap di Kawasan Puncak
Berita Terkini
Trump Akan Sebut Teluk...
Trump Akan Sebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, Iran Marah
Brigade Al-Qassam Luncurkan...
Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Usai Serangan Rudal,...
Usai Serangan Rudal, Tentara India dan Pakistan Baku Tembak di Kashmir
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Terbang 800 Km
Perang Nuklir India-Pakistan...
Perang Nuklir India-Pakistan Dapat Binasakan 125 Juta Orang dan Picu Kelaparan Global
Infografis
Alasan Platform Media...
Alasan Platform Media Sosial X Diblokir di Brasil
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved