3 Rudal Canggih Ini Membuat Rusia Unggul dalam Perlombaan Senjata Hipersonik
loading...
A
A
A
Amerika Serikat, China, Prancis, dan negara-negara besar lainnya telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan senjata hipersonik mereka sendiri dan diperkirakan akan segera menyusul Rusia.
“Rusia sepenuhnya menyadari bahwa permulaan mereka hanya sementara,” kata Igor Delanoe, wakil direktur Observatorium Prancis-Rusia di Moskow.
“Amerika akan mengejar dalam hitungan bulan, satu setengah tahun atau paling lama dua tahun,” katanya.
Tes tembak rudal jelajah hipersonik Zircon minggu ini tidak luput dari perhatian Amerika dan sekutunya.
Setelah uji tembak Zircon yang sukses, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan; "Rudal hipersonik baru Rusia berpotensi membuat tidak stabil dan menimbulkan risiko yang signifikan”.
Sementara seorang pejabat NATO mengatakan senjata itu menciptakan risiko eskalasi dan salah perhitungan yang lebih besar.
Tetapi para analis mengatakan bahwa meskipun senjata semacam itu mengesankan, rudal hipersonik bukanlah teknologi yang game-changing [mengubah permainan].
Golts mengatakan Avangard—yang menurut pejabat Rusia telah mencapai kecepatan 33.000 kilometer per jam selama tes—adalah pencapaian ilmiah yang luar biasa.
“Tetapi dari sudut pandang militer, sama sekali tidak ada perbedaan antara itu dan hulu ledak biasa yang hanya akan mengikuti lintasan balistik di luar angkasa dan kemudian menghantam wilayah AS tanpa manuver apa pun,” katanya.
“Rusia sepenuhnya menyadari bahwa permulaan mereka hanya sementara,” kata Igor Delanoe, wakil direktur Observatorium Prancis-Rusia di Moskow.
“Amerika akan mengejar dalam hitungan bulan, satu setengah tahun atau paling lama dua tahun,” katanya.
Tes tembak rudal jelajah hipersonik Zircon minggu ini tidak luput dari perhatian Amerika dan sekutunya.
Setelah uji tembak Zircon yang sukses, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan; "Rudal hipersonik baru Rusia berpotensi membuat tidak stabil dan menimbulkan risiko yang signifikan”.
Sementara seorang pejabat NATO mengatakan senjata itu menciptakan risiko eskalasi dan salah perhitungan yang lebih besar.
Tetapi para analis mengatakan bahwa meskipun senjata semacam itu mengesankan, rudal hipersonik bukanlah teknologi yang game-changing [mengubah permainan].
Golts mengatakan Avangard—yang menurut pejabat Rusia telah mencapai kecepatan 33.000 kilometer per jam selama tes—adalah pencapaian ilmiah yang luar biasa.
“Tetapi dari sudut pandang militer, sama sekali tidak ada perbedaan antara itu dan hulu ledak biasa yang hanya akan mengikuti lintasan balistik di luar angkasa dan kemudian menghantam wilayah AS tanpa manuver apa pun,” katanya.