Ancaman Membom Nuklir Jepang dari Fanboy Militer China, tapi Beijing Merestui

Rabu, 21 Juli 2021 - 03:04 WIB
loading...
A A A
"Itu tidak akan ada di sana untuk melihat apakah seseorang tidak ingin kita melihatnya," kata Sear.

"Jadi, itu bukan pernyataan resmi oleh PKC tetapi fakta bahwa itu tidak diblokir atau disensor menunjukkan keterlibatan, dukungan pasif," paparnya.

Awal bulan ini, Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso membuat marah Beijing ketika dia mengatakan negaranya perlu membela Taiwan, bersama Amerika Serikat (AS), jika diserbu oleh China.

Jepang dilarang terlibat konflik militer, tetapi diperbolehkan untuk mempertahankan diri. Aso mengatakan invasi China ke Taiwan akan dilihat sebagai ancaman eksistensial bagi Jepang dan negaranya kemudian dapat menggunakan hak membela diri.

Ditanya tentang komentar Aso, menteri kabinet Jepang lainnya memberikan garis resmi negara itu tentang Taiwan: "Jepang berharap masalah Taiwan akan diselesaikan melalui dialog langsung antara pihak-pihak terkait dengan cara damai."

Beberapa analis telah menyarankan komentar Aso juga strategis—sebuah pesan ke China yang dapat disangkal oleh Tokyo.



Bagaimanapun, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pernyataan Aso merusak fondasi politik hubungan China-Jepang.

"Kami tidak akan pernah membiarkan negara mana pun, dengan cara apa pun, ikut campur dalam masalah Taiwan. Tidak ada yang boleh meremehkan tekad, kemauan, dan kemampuan kuat rakyat China untuk menjaga kedaulatan nasional," katanya.

Sear mengatakan masuk akal untuk mempertimbangkan video ancaman membom nuklir Jepang itu sebagai tanggapan lain terhadap komentar Aso.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1109 seconds (0.1#10.140)