Jepang Gabung AS Bela Taiwan Jika Diinvasi China, Beijing Protes

Rabu, 07 Juli 2021 - 07:13 WIB
loading...
Jepang Gabung AS Bela...
Para tentara Pasukan Bela Diri (SDF) Jepang saat menjalani latihan perang. Foto/REUTERS/Issei Kato
A A A
BEIJING - Beijing menyampaikan protes setelah Jepang memberi sinyal akan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk membela Taiwan jika diinvasi China .

Beijing telah memperingatkan Tokyo agar tidak merusak hubungan bilateral setelah Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso menyatakan negaranya harus bekerja dengan AS untuk membela Taiwan jika terjadi invasi China.



“Jika terjadi insiden besar [di Taiwan], tidak aneh sama sekali jika menyentuh situasi yang mengancam kelangsungan hidup,” kata Aso saat berpidato di Tokyo, Senin. "Jika itu masalahnya, Jepang dan AS harus membela Taiwan bersama-sama.”

Dia mengeklaim serangan China di Taiwan akan mengancam kedaulatan teritorial Jepang. "Okinawa bisa menjadi yang berikutnya," ujarnya.

Aso, yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan Jepang, adalah satu dari empat anggota kabinet yang menjabat sebagai anggota Dewan Keamanan Nasional negara itu.

Komentarnya memicu kecaman dari Beijing. Pada hari Selasa, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers bahwa pernyataan Aso merusak landasan politik hubungan China-Jepang.

“Tidak ada yang boleh meremehkan tekad teguh, kemauan keras, dan kemampuan tangguh rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan nasional,” katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/7/2021).

Beijing telah mengeklaim kedaulatan atas Taiwan, dan di bawah kebijakan "Satu China" mengupayakan penyatuan kembali secara damai antara daratan China dan pulau itu.

Selama pidato yang menandai peringatan 100 tahun Partai Komunis China, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa menyelesaikan pertanyaan Taiwan dan mewujudkan reunifikasi penuh China adalah misi bersejarah dan komitmen partai yang tak tergoyahkan.



Tidak jelas apakah Jepang bahkan dapat memobilisasi militernya jika Taiwan diserang. Di bawah konstitusi negara, Tokyo berwenang untuk mengerahkan Pasukan Bela Diri (SDF) hanya untuk pertahanan nasional. Namun, pada tahun 2015, negara tersebut mengadopsi undang-undang keamanan baru yang memungkinkan aksi militer dalam situasi yang dianggap sebagai ancaman bagi kelangsungan hidup Jepang.

Dalam pernyataan lanjutan, Tokyo terkesan enggan menggandakan pernyataan provokatif Aso. Ketika diminta untuk berkomentar tentang kebijakan terhadap Taiwan, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menekankan bahwa Jepang berkomitmen untuk dialog langsung antara pihak-pihak terkait secara damai.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Budaya Malu Korupsi...
Budaya Malu Korupsi Terkenal di Jepang, Mengapa Indonesia Tak Bisa Meniru?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
27 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
China Uji Rudal Hipersonik,...
China Uji Rudal Hipersonik, Bisa Targetkan Pesawat Pengebom AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved