Panglima Militer: Situasi di Lebanon Memburuk dengan Cepat

Sabtu, 17 Juli 2021 - 06:01 WIB
loading...
Panglima Militer: Situasi di Lebanon Memburuk dengan Cepat
Pengunjuk rasa melempari kendaraan lapis baja aparat dengan batu di Lebanon. Foto/arab news
A A A
BEIRUT - Panglima Militer Lebanon Jenderal Joseph Aoun memperingatkan situasi di negaranya memburuk dengan cepat.

Jenderal Joseph Aoun berbicara saat memeriksa unit tentara yang dikerahkan di Lembah Bekaa. "Situasinya tampaknya semakin buruk, dan segalanya akan meningkat karena kita menghadapi nasib politik dan sosial yang sulit," tutur dia.

Aoun mengatakan kepada unit militer bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga ketertiban.



“Tanggung jawab kita besar pada tahap ini, dan kita dituntut menjaga keamanan dan stabilitas tanah air dan mencegah kekacauan,” papar dia.



“Militer adalah satu-satunya institusi yang masih aktif, tentara adalah pencegah kekacauan. Saya tahu bahwa Anda tidak akan membiarkan siapa pun menyerbu tanah kita, dan Anda tidak akan membiarkan keadaan ini membuat Anda kehilangan milik Anda atas tanah air Anda, identitas Anda, dan tanah Anda. Apa yang kita alami hari ini adalah krisis sementara dan akan berlalu,” ujar dia.



Ketegangan meningkat di Lebanon pada Jumat (16/7), dengan kerusuhan yang menyebabkan lebih dari dua lusin orang terluka di kota utara Tripoli, termasuk lima tentara yang diserang dengan granat tangan.

Prancis, Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) meminta politisi Lebanon segera membentuk Kabinet dan merencanakan konferensi internasional untuk membantu menstabilkan Lebanon setelah serangkaian krisis.

“Semua pihak terkait perlu bekerja dengan urgensi untuk membentuk pemerintahan yang mampu melaksanakan reformasi dengan segera,” tweet Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken.

Pernyataan itu datang saat ketidakpastian besar bagi Lebanon setelah Perdana Menteri yang ditunjuk, Saad Hariri, mengundurkan diri pada Kamis karena ketidaksepakatan dengan presiden tentang bentuk Kabinet.

Hariri tidak mendukung orang lain untuk mengambil posisi tersebut. Ratusan pendukungnya melakukan kerusuhan di jalan-jalan, memblokir jalan-jalan utama dan melemparkan batu.

Pada Jumat pagi, pound Lebanon mencapai titik terendah baru, mencapai 23.400 per dolar di pasar gelap.

Presiden Michel Aoun diperkirakan meminta konsultasi dengan kepala blok parlementer dan orang yang paling banyak mendapat dukungan akan diminta bekerja membentuk Kabinet baru.

Di Beirut, pengunjuk rasa menutup beberapa jalan utama pada Jumat, mendorong intervensi cepat oleh pasukan untuk membersihkannya.

Demonstran juga menutup jalan raya utama yang menghubungkan Beirut dengan Lebanon selatan.

Di kota utara Tripoli, kota terbesar kedua dan paling miskin di Lebanon, penduduk marah atas kenaikan harga, pemadaman listrik yang berlangsung hampir sepanjang hari dan kekurangan bahan bakar solar dan obat-obatan.

Massa melancarkan kerusuhan di jalan-jalan dan menyerang pasukan Lebanon.

Situasi yang memburuk di Lebanon ini dapat memicu terjadinya perang sipil jika semakin tak terkendali. Apalagi berbagai krisis saat ini tampaknya akan terus berlangsung di Lebanon.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2437 seconds (0.1#10.140)