Reporter Kriminal Terkenal Belanda De Vries Tewas Sepekan Setelah Ditembak

Jum'at, 16 Juli 2021 - 02:01 WIB
loading...
A A A
Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte bersumpah melacak siapa pun yang berada di balik penembakan seorang pria yang digambarkannya sebagai reporter yang gigih dan tak kenal takut.

Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan lebih banyak yang harus dilakukan untuk melindungi para jurnalis investigasi.

“Setelah mendengar kematiannya, orang-orang berkumpul untuk meletakkan bunga di lokasi penembakan,” papar laporan kantor berita Belanda ANP.

Pengawas media global Reporters Without Borders (RSF) mengatakan, “Kematian De Vries menunjukkan Eropa gagal melindungi jurnalisnya.”

“Kondisi memburuk secara nyata sejak 2017,” papar juru bicara RSF Pauline Ades-Mevel.

Pada 2017, jurnalis investigasi Malta, Daphne Caruana Galizia, tewas dalam bom mobil.

Pada 2018, seorang jurnalis Slovakia dan pacarnya ditembak mati di rumah, seperti juga seorang reporter Yunani, di dekat rumahnya, pada April.

Dalam penghormatannya kepada De Vries, Rutte berkata, "Tindakan pengecut ini tidak bisa dibiarkan begitu saja."

Menteri Kehakiman Belanda Ferd Grapperhaus mengatakan penyelidikan akan memeriksa apakah pemerintah telah memberi wartawan keamanan yang layak.

De Vries memenangkan Emmy Award internasional dalam kategori masalah saat ini pada 2008 untuk karyanya menyelidiki hilangnya remaja AS Natalee Holloway pada 2005 di Aruba.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1077 seconds (0.1#10.140)