Kapal Mata-mata Canggih China Intai Latihan Perang Gabungan Australia-AS

Kamis, 15 Juli 2021 - 07:13 WIB
loading...
Kapal Mata-mata Canggih...
Kapal mata-mata canggih China, Tianwangxing, muncul di dekat Queensland dan mengintai latihan perang gabungan Australia dan Amerika Serikat. Foto/Departemen Pertahanan Australia via Sydney Morning Herald
A A A
CANBERRA - Perdana Menteri (PM) Scott Morrison mengatakan Australia waspada terhadap kapal mata-mata canggih China yang muncul di lepas pantai Queensland. Kapal Beijing itu memantau latihan perang gabungan Australia dan Amerika Serikat (AS).

Kapal mata-mata Beijing mengintai latihan perang dua tahunan Talisman Sabre yang secara resmi dimulai pada Rabu sore.



Pasukan Pertahanan Australia telah mengamati kapal mata-mata China, yang bernama Tianwangxing, selama beberapa minggu. Kapal intelijen yang dilengkapi dengan sistem komunikasi canggih itu, berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Australia tetapi di luar perairan teritorialnya.

Kapal-kapal China serupa pernah muncul di lepas pantai Australia dan memantau latihan perang pada 2017 dan 2019.

Morrison mengatakan kapal Beijing tidak berada di perairan teritorial Australia, tetapi pemerintah masih "sangat waspada" terhadap keberadaan kapal tersebut.

“Kami waspada, saya harus memberi tahu Anda,” katanya kepada stasiun radio 2SM.

"Tapi mereka berada di area di mana mereka diizinkan, dan kami tahu mereka ada di sana dan kami terus mengawasinya," ujarnya yang dilansir dari Sydney Morning Herald, Kamis (15/7/2021).

Morrison mengatakan Australia mendukung kebebasan navigasi di perairan internasional dan mengharapkan perlakuan serupa ketika kapal-kapal Australia beroperasi di dekat wilayah China. Australia sejauh ini menolak melakukan latihan kebebasan navigasi di Laut China Selatan.

“Mereka diizinkan berada di sana dan undang-undang mengatakan mereka bisa berada di sana. Hukum Laut–sama seperti undang-undang yang mengatakan kita bisa berada di Laut China Selatan,” kata Morrison.

“Jadi kami hanya akan mengatakan bahwa kami pikir toleransi yang sama dan apresiasi yang sama terhadap hukum internasional itu harus diterapkan," ujarnya.

“Tentu saja kami mengawasi mereka. Dan mereka mengawasi kami," paparnya.



Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan pemerintah Australia sepenuhnya memiliki ekspektasi bahwa sebuah kapal seperti itu akan tiba di wilayah tersebut selama latihan perang gabungan dengan AS dan telah "merencanakan kehadirannya".

“Kehadiran kapal serupa tidak mengurangi TS17 atau TS19 dan kami yakin tidak akan menghambat tahun ini,” katanya mengacu pada latihan perang Talisman Sabre 2017 dan 2019.

“Australia menghormati hak semua negara untuk menjalankan kebebasan navigasi dan penerbangan di perairan dan wilayah udara internasional, sama seperti kami mengharapkan orang lain menghormati hak kami untuk melakukan hal yang sama.”

Anggota Parlemen dari Partai Liberal Dave Sharma, mantan diplomat senior, mengatakan: "Kehadiran kapal China itu, tidak menurut saya sebagai tindakan negara yang bersahabat".

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan pihaknya mengetahui kapal itu mendekati pantai timur Australia melalui Selat Torres.

“Australia memantau semua kapal yang beroperasi dalam pendekatan maritim kami,” katanya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
9 Pesawat Militer AS...
9 Pesawat Militer AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel, Persiapan Serang Iran?
Terungkap Rencana Rahasia...
Terungkap Rencana Rahasia Perisai Rudal Canggih AS, Namanya Golden Dome
Trump Cabut Visa Lebih...
Trump Cabut Visa Lebih dari 1.000 Mahasiswa Asing di AS, Apa Alasannya?
Israel Bersiap Menyerang...
Israel Bersiap Menyerang dengan Bom Canggih, Seberapa Kuat Pertahanan Udara Iran?
AS Bombardir Pelabuhan...
AS Bombardir Pelabuhan Bahan Bakar Yaman yang Dikuasai Houthi, 38 Orang Tewas
Protes Genosida di Gaza,...
Protes Genosida di Gaza, Maladewa Larang Turis Israel
AS Nyerah Tengahi Konflik...
AS Nyerah Tengahi Konflik Rusia-Ukraina jika Tak Ada Kemajuan: Kami Harus Move On!
Rekomendasi
3 Kapolda Metro Jaya...
3 Kapolda Metro Jaya Lulusan Akpol 1970-an dengan Masa Jabatan 2 Tahun, Nomor 1 Teman Seangkatan Kapolri
Karya Seni Kelas Dunia...
Karya Seni Kelas Dunia Hadir di Central Park Jakbar
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
Berita Terkini
Bangsa di Balik Jeruji...
Bangsa di Balik Jeruji Besi: Mengapa Israel Penjarakan 10.000 Warga Palestina?
2 jam yang lalu
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
4 jam yang lalu
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
6 jam yang lalu
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan...
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan Israel di Jalur Gaza Gagal Meledak
6 jam yang lalu
ICC Minta Hongaria Jelaskan...
ICC Minta Hongaria Jelaskan Kegagalan Menangkap Benjamin Netanyahu
7 jam yang lalu
9 Pesawat Militer AS...
9 Pesawat Militer AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel, Persiapan Serang Iran?
8 jam yang lalu
Infografis
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Bantu Rusia Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved