AS Pasang Badan Jika Filipina Diserang China di Laut China Selatan

Senin, 12 Juli 2021 - 10:26 WIB
loading...
AS Pasang Badan Jika...
Kawasan Laut China Selatan yang jadi sengketa antara China, Filipina dan beberapa negara Asia lainnya. Foto/China US Focus
A A A
MANILA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengulangi peringatannya kepada China bahwa serangan terhadap angkatan bersenjata Filipina di Laut China Selatan akan memicu respons Washington. Sebab, Washington dan Manila terikat perjanjian pertahanan bersama tahun 1951.

Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken membuat komentar tersebut dalam sebuah pernyataan tertulis yang menandai ulang tahun kelima putusan pengadilan arbitrase yang menolak klaim teritorial luas China di Laut China Selatan.



China—yang mengeklaim sebagian besar perairan dalam apa yang disebut "Nine Dash Line [Sembilan Garis Putus-putus]" Laut China Selatan, yang juga diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam—menegaskan kembali pada hari Jumat bahwa Beijing menolak menerima putusan pengadilan internasional tersebut.

“Amerika Serikat menegaskan kembali kebijakan 13 Juli 2020 mengenai klaim maritim di Laut China Selatan,” kata Blinken, merujuk pada penolakan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump atas klaim China terhadap sumber daya lepas pantai di sebagian besar Laut China Selatan.

“Kami juga menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum, atau pesawat terbang di Laut China Selatan akan meminta komitmen pertahanan bersama AS berdasarkan Pasal IV Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina tahun 1951,” papar Blinken hari Minggu yang dilansir Reuters, Senin (12/7/2021).



Sebagian dari pasal perjanjian itu mengatakan: "Setiap pihak mengakui bahwa serangan bersenjata di kawasan Pasifik terhadap salah satu pihak akan berbahaya bagi perdamaian dan keselamatannya sendiri dan menyatakan bahwa ia akan bertindak untuk mengatasi bahaya bersama sesuai dengan proses konstitusional.”

Blinken telah membuat poin sebelumnya, termasuk selama percakapan 8 April dengan menteri luar negeri Filipina di mana Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan dia menegaskan kembali penerapan perjanjian bersama itu di Laut China Selatan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
Sekutu NATO Menyesal...
Sekutu NATO Menyesal Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ini Alasan Sebenarnya
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur Unjuk Kekuatan di Dekat Sekutu Rusia
Krisis Telur, Tren Menyewa...
Krisis Telur, Tren Menyewa Ayam Senilai Rp8,2 Juta Jadi Solusi
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
5 Tuduhan AS ke Iran...
5 Tuduhan AS ke Iran yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya
Profil Ivanka Trump,...
Profil Ivanka Trump, Anak Donald Trump yang Punya Gelar Sabuk Biru Jiu-Jitsu
Kumpulkan Kekuatan Militer...
Kumpulkan Kekuatan Militer dan Pesawat Pembom di Diego Garcia, AS Diduga Bersiap Serang Iran
Karnaval Maut di Nigeria:...
Karnaval Maut di Nigeria: Jumlah Anak yang Tewas Jadi 35, 8 Lainnya Luka Parah
Rekomendasi
Drama Korea Weak Hero...
Drama Korea Weak Hero Class 1 2022 Jadi Viral, Posisi Pertama di Netflix
Kecelakaan Bus di Jalan...
Kecelakaan Bus di Jalan Jambi-Muarabulian, 2 Orang Tewas
MNCTV Hadirkan Berkah...
MNCTV Hadirkan Berkah Cinta Lebaran, Program Spesial yang Menyentuh Hati Keluarga Indonesia
Berita Terkini
Ganasnya Kebakaran Terbesar...
Ganasnya Kebakaran Terbesar Korsel: 26 Orang Tewas, Helikopter Pemadam Malah Jatuh
40 menit yang lalu
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
1 jam yang lalu
Sekutu NATO Menyesal...
Sekutu NATO Menyesal Beli Jet Tempur Siluman F-35 AS, Ini Alasan Sebenarnya
2 jam yang lalu
Jurnalis Cantik Rusia...
Jurnalis Cantik Rusia Tewas di Medan Perang usai Meledek Ukraina sebagai Negara 404
3 jam yang lalu
Hamas: Sandera Akan...
Hamas: Sandera Akan Pulang dalam Peti Mati Jika Israel Coba Membebaskan dengan Paksa
4 jam yang lalu
Polandia Akui Amunisinya...
Polandia Akui Amunisinya Hanya Cukup Bertahan 2 Minggu Jika Perang Melawan Rusia
5 jam yang lalu
Infografis
Turki Bantu Ekspor 15.000...
Turki Bantu Ekspor 15.000 Ton Telur saat Flu Burung Merebak di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved