Jet Tempur Rusia Ganggu Konferensi Pers PM Spanyol di Pangkalan NATO
loading...
A
A
A
SIAULIAI - Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez terpaksa menginterupsi konferensi pers di pangkalan udara NATO di Lithuania pada hari Kamis setelah terganggu suara manuver dua jet tempur Rusia .
Jet-jet tempur di pangkalan tersebut langsung bergegas untuk mengintersepsi kedua pesawat tempur Moskow.
Sanchez dan Presiden Lituania Gitanas Nauseda berbicara kepada wartawan di Pangkalan Angkatan udara Siauliai, yang menampung jet-jet tempur polisi udara dari berbagai negara anggota NATO, ketika gangguan itu terjadi.
Dua pesawat tempur Spanyol diperintahkan untuk mencegat dua jet Su-24 Rusia yang terbang di atas perairan internasional Laut Baltik.
“Ini membenarkan kehadiran pasukan Spanyol di Lithuania,” kata Sánchez saat konferensi pers dilanjutkan.
“Konferensi pers kami terganggu oleh kasus nyata,” imbuh Nauseda.
Juru bicara staf pertahanan militer Lithuania, Mayor Andrius Dilda, mengatakan kepada AFP yang dilansir Jumat (9/7/2021), jet-jet tempur Rusia lepas landas dari Kaliningrad dan transponder onboard mereka dimatikan.
Menurutnya, pilot-pilot Moskow tidak mempresentasikan rencana penerbangan dan tidak memelihara komunikasi radio dengan pusat kendali lalu lintas regional.
NATO telah menjaga langit Baltik sejak 2004, ketika Estonia, Latvia, dan Lithuania yang sebelumnya dikuasai Soviet bergabung dengan aliansi pertahanan pimpinan Amerik Serikat tersebut. Namun, ketiga negara Baltik itu tidak memiliki pasukan udara untuk memantau wilayah udara mereka sendiri.
Sementara itu, militer Rusia mengatakan penerbangan dua pesawat tempur Su-24 adalah penerbangan pelatihan terjadwal di atas perairan netral Laut Baltik. Moskow menegaskan bahwa penerbangan mereka tidak melanggar perbatasan negara lain.
“Pada 8 Juli 2021, dua pesawat Su-24 dari penerbangan Armada Baltik Angkatan Laut [Rusia] melakukan penerbangan pelatihan terjadwal di wilayah udara di atas perairan netral Laut Baltik,” kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir TASS.
"Jet-jet itu melakukan penerbangan mereka dengan kepatuhan ketat terhadap aturan internasional menggunakan wilayah udara, tanpa melanggar perbatasan negara lain."
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Jet-jet tempur di pangkalan tersebut langsung bergegas untuk mengintersepsi kedua pesawat tempur Moskow.
Sanchez dan Presiden Lituania Gitanas Nauseda berbicara kepada wartawan di Pangkalan Angkatan udara Siauliai, yang menampung jet-jet tempur polisi udara dari berbagai negara anggota NATO, ketika gangguan itu terjadi.
Dua pesawat tempur Spanyol diperintahkan untuk mencegat dua jet Su-24 Rusia yang terbang di atas perairan internasional Laut Baltik.
“Ini membenarkan kehadiran pasukan Spanyol di Lithuania,” kata Sánchez saat konferensi pers dilanjutkan.
“Konferensi pers kami terganggu oleh kasus nyata,” imbuh Nauseda.
Juru bicara staf pertahanan militer Lithuania, Mayor Andrius Dilda, mengatakan kepada AFP yang dilansir Jumat (9/7/2021), jet-jet tempur Rusia lepas landas dari Kaliningrad dan transponder onboard mereka dimatikan.
Menurutnya, pilot-pilot Moskow tidak mempresentasikan rencana penerbangan dan tidak memelihara komunikasi radio dengan pusat kendali lalu lintas regional.
NATO telah menjaga langit Baltik sejak 2004, ketika Estonia, Latvia, dan Lithuania yang sebelumnya dikuasai Soviet bergabung dengan aliansi pertahanan pimpinan Amerik Serikat tersebut. Namun, ketiga negara Baltik itu tidak memiliki pasukan udara untuk memantau wilayah udara mereka sendiri.
Sementara itu, militer Rusia mengatakan penerbangan dua pesawat tempur Su-24 adalah penerbangan pelatihan terjadwal di atas perairan netral Laut Baltik. Moskow menegaskan bahwa penerbangan mereka tidak melanggar perbatasan negara lain.
“Pada 8 Juli 2021, dua pesawat Su-24 dari penerbangan Armada Baltik Angkatan Laut [Rusia] melakukan penerbangan pelatihan terjadwal di wilayah udara di atas perairan netral Laut Baltik,” kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir TASS.
"Jet-jet itu melakukan penerbangan mereka dengan kepatuhan ketat terhadap aturan internasional menggunakan wilayah udara, tanpa melanggar perbatasan negara lain."
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(min)