Inggris Telah Tarik Pulang Sebagian Besar Pasukannya dari Afghanistan
loading...
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri Inggris , Boris Johnson mengatakan, sebagian besar pasukan Inggris telah ditarik keluar dari Afghanistan . Penarikan ini mengakhiri peran resmi Inggris dalam konflik yang berlangsung selama dua dekade tersebut. Penarikan pasukan Inggris terjadi di tengah kekhawatiran kepergian tentara asing dapat menyebabkan perang saudara di negara tersebut.
Pasukan Inggris pertama kali dikerahkan ke Afghanistan pada tahun 2001, setelah serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS) dan memainkan peran utama dalam operasi tempur hingga tahun 2014. Sebanyak 457 tentara Inggris tewas di negara itu.
"Semua pasukan Inggris yang ditugaskan untuk misi NATO di Afghanistan sekarang kembali ke rumah," kata Johnson dalam sebuah pernyataan kepada parlemen, seperti dilansir Reuters pada Kamis (8/7/2021).
"Untuk alasan yang jelas, saya tidak akan mengungkapkan jadwal kepergian kami, meskipun saya dapat memberitahu parlemen bahwa sebagian besar personel kita telah pergi," sambungnya.
Johnson menguraikan perubahan kehadiran Inggris di Afghanistan, dengan mengatakan dia tidak meremehkan tantangan yang dihadapi negara itu dan pemerintah akan terus memberikan bantuan pembangunan.
"Saya harap tidak ada yang akan melompat ke kesimpulan yang salah bahwa penarikan pasukan kita, entah bagaimana berarti akhir dari komitmen Inggris ke Afghanistan," ungkapnya.
"Kita tidak akan berpaling, kita juga tidak berada di bawah ilusi tentang bahaya situasi hari ini dan apa yang mungkin terjadi dimasa depan," tukasnya.
Pasukan Inggris pertama kali dikerahkan ke Afghanistan pada tahun 2001, setelah serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS) dan memainkan peran utama dalam operasi tempur hingga tahun 2014. Sebanyak 457 tentara Inggris tewas di negara itu.
"Semua pasukan Inggris yang ditugaskan untuk misi NATO di Afghanistan sekarang kembali ke rumah," kata Johnson dalam sebuah pernyataan kepada parlemen, seperti dilansir Reuters pada Kamis (8/7/2021).
"Untuk alasan yang jelas, saya tidak akan mengungkapkan jadwal kepergian kami, meskipun saya dapat memberitahu parlemen bahwa sebagian besar personel kita telah pergi," sambungnya.
Johnson menguraikan perubahan kehadiran Inggris di Afghanistan, dengan mengatakan dia tidak meremehkan tantangan yang dihadapi negara itu dan pemerintah akan terus memberikan bantuan pembangunan.
"Saya harap tidak ada yang akan melompat ke kesimpulan yang salah bahwa penarikan pasukan kita, entah bagaimana berarti akhir dari komitmen Inggris ke Afghanistan," ungkapnya.
"Kita tidak akan berpaling, kita juga tidak berada di bawah ilusi tentang bahaya situasi hari ini dan apa yang mungkin terjadi dimasa depan," tukasnya.
(ian)