Armada Rusia Pantau Kapal Angkatan Laut Spanyol di Laut Hitam
loading...
A
A
A
MOSKOW - Armada Laut Hitam Rusia telah mulai memantau kapal Angkatan Laut Spanyol yang sebelumnya memasuki Laut Hitam . Hal itu diungkapkan Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia.
“Pasukan dan sarana Armada Laut Hitam telah mulai mengambil alih tindakan kapal patroli Angkatan Laut Spanyol Rayo yang memasuki Laut Hitam pada 7 Juli 2021, untuk mengambil bagian dalam latihan multinasional Angkatan Bersenjata negara-negara NATO dan negara mitra Sea Breeze 2021," bunyi laporan itu seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (7/7/2021).
Latihan Sea Breeze 2021 diadakan dari 28 Juni hingga 10 Juli di wilayah Laut Hitam, yang melibatkan 5.000 prajurit, 40 pesawat, dan 32 kapal dari 32 negara.
Laporan Pusat Manajemen Pertahanan Nasional muncul setelah Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan pekan lalu bahwa AS dan negara-negara anggota NATO mengubah Laut Hitam menjadi "zona konfrontasi militer", menambahkan bahwa gerakan baru-baru ini oleh fregat Angkatan Laut Belanda Evertsen di daerah ini adalah "provokasi yang disengaja".
"Ini dilakukan dengan sengaja agar wilayah lain di dunia di bawah pimpinan Amerika Serikat menjadi tidak stabil," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam jumpa pers.
Ia menambahkan bahwa Rusia tidak pernah melanggar hak navigasi bebas selama insiden dengan kapal Belanda.
Pada tanggal 24 Juni, kapal perang Belanda yang berada di perairan netral berubah arah dan mulai bergerak menuju Selat Kerch. Untuk menghentikannya memasuki perairan teritorial Rusia secara ilegal, sebuah jet tempur Su-30 dan pembom Su-24 mengudara. Kementerian Pertahanan Belanda dengan cepat menuduh kru jet tempur Rusia menyebabkan "situasi berbahaya" di dekat Evertsen di Laut Hitam.
Selama sesi tanya jawab tahunan pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut insiden baru-baru ini yang melibatkan perjalanan kapal perang Inggris melalui perairan Rusia di lepas pantai Crimea sebagai provokasi yang jelas bersifat politik.
Putin menambahkan bahwa baik Inggris dan AS berada di belakang skema "kompleks" yang melibatkan kapal perusak Inggris dan pesawat pengintai AS yang lepas landas dari pangkalan NATO di Yunani pada hari insiden itu terjadi. Gedung Putih menolak mengomentari pernyataan Putin tentang peran Washington dalam insiden tersebut.
Pekan lalu, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengecam tindakan perusak Inggris HMS Defender pada 23 Juni, di mana kapal itu secara ilegal menyeberang ke perairan teritorial Rusia, menyebutnya sebagai kegagalan epik, dan mendesak Angkatan Laut Inggris dan Pentagon untuk tidak bermain api di Laut Hitam.
“Pasukan dan sarana Armada Laut Hitam telah mulai mengambil alih tindakan kapal patroli Angkatan Laut Spanyol Rayo yang memasuki Laut Hitam pada 7 Juli 2021, untuk mengambil bagian dalam latihan multinasional Angkatan Bersenjata negara-negara NATO dan negara mitra Sea Breeze 2021," bunyi laporan itu seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (7/7/2021).
Latihan Sea Breeze 2021 diadakan dari 28 Juni hingga 10 Juli di wilayah Laut Hitam, yang melibatkan 5.000 prajurit, 40 pesawat, dan 32 kapal dari 32 negara.
Laporan Pusat Manajemen Pertahanan Nasional muncul setelah Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan pekan lalu bahwa AS dan negara-negara anggota NATO mengubah Laut Hitam menjadi "zona konfrontasi militer", menambahkan bahwa gerakan baru-baru ini oleh fregat Angkatan Laut Belanda Evertsen di daerah ini adalah "provokasi yang disengaja".
"Ini dilakukan dengan sengaja agar wilayah lain di dunia di bawah pimpinan Amerika Serikat menjadi tidak stabil," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam jumpa pers.
Ia menambahkan bahwa Rusia tidak pernah melanggar hak navigasi bebas selama insiden dengan kapal Belanda.
Pada tanggal 24 Juni, kapal perang Belanda yang berada di perairan netral berubah arah dan mulai bergerak menuju Selat Kerch. Untuk menghentikannya memasuki perairan teritorial Rusia secara ilegal, sebuah jet tempur Su-30 dan pembom Su-24 mengudara. Kementerian Pertahanan Belanda dengan cepat menuduh kru jet tempur Rusia menyebabkan "situasi berbahaya" di dekat Evertsen di Laut Hitam.
Selama sesi tanya jawab tahunan pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut insiden baru-baru ini yang melibatkan perjalanan kapal perang Inggris melalui perairan Rusia di lepas pantai Crimea sebagai provokasi yang jelas bersifat politik.
Putin menambahkan bahwa baik Inggris dan AS berada di belakang skema "kompleks" yang melibatkan kapal perusak Inggris dan pesawat pengintai AS yang lepas landas dari pangkalan NATO di Yunani pada hari insiden itu terjadi. Gedung Putih menolak mengomentari pernyataan Putin tentang peran Washington dalam insiden tersebut.
Pekan lalu, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengecam tindakan perusak Inggris HMS Defender pada 23 Juni, di mana kapal itu secara ilegal menyeberang ke perairan teritorial Rusia, menyebutnya sebagai kegagalan epik, dan mendesak Angkatan Laut Inggris dan Pentagon untuk tidak bermain api di Laut Hitam.
(ian)