Ratusan Tentara Afghanistan Diterbangkan Kembali dari Tajikistan

Rabu, 07 Juli 2021 - 17:47 WIB
loading...
Ratusan Tentara Afghanistan Diterbangkan Kembali dari Tajikistan
Ratusan tentara Afghanistan diterbangkan kembali dari Tajikistan. Foto/Reuters
A A A
DUSHANBE - Hampir 300 tentara Afghanistan yang melintasi perbatasan ke Tajikistan saat kabur dari gerilyawan Taliban diterbangkan kembali ke negaranya pada Rabu (7/7/2021) dini hari. Hal itu diungkapkan sebuah sumber keamanan Tajikistan.

Sebuah sumber keamanan Tajik mengatakan pemerintah Kabul telah mengirim beberapa pesawat ke bandara Kulob yang berangkat semalam dengan 280 prajurit di dalamnya.

"Sekitar 300 tentara lagi akan kembali dalam beberapa hari mendatang," kata sumber itu seperti dikutip dari Reuters.

Tajikistan telah menyatakan keprihatinannya tentang penyeberangan perbatasan dan mengatakan pihaknya memobilisasi 20.000 orang untuk memperkuat perbatasannya dengan tetangga selatan itu. Tajikistan juga telah menerima jaminan bantuan dari Rusia, yang pangkalan militer asing terbesarnya terletak di bekas republik Soviet itu.

Lebih dari 1.000 tentara Afghanistan telah melarikan diri ke negara tetangga Tajikistan setelah bentrok dengan gerilyawan Taliban. Ini menggarisbawahi situasi yang memburuk dengan cepat ketika pasukan asing mendekati penarikan penuh setelah 20 tahun perang dan negosiasi damai terhenti.

"Pasukan (Afghanistan) mundur melintasi perbatasan untuk menyelamatkan nyawa mereka sendiri," menurut pernyataan penjaga perbatasan Tajikistan.

Ini adalah ketiga kalinya tentara Afghanistan melarikan diri ke Tajikistan dalam tiga hari terakhir dan kasus kelima selama dua minggu terakhir. Secara total, hampir 1.600 tentara telah melintasi perbatasan.

"Kelompok terakhir pasukan Afghanistan mencari perlindungan pada Senin pagi setelah bertempur dengan gerilyawan pada malam hari," kata Komite Keamanan Nasional Tajikistan.



Kekerasan telah meningkat di Afghanistan dan Taliban telah membuat keuntungan yang signifikan, terutama di bagian utara negara itu dalam beberapa pekan terakhir. Lonjakan itu terjadi ketika Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sekutunya mundur setelah 20 tahun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0860 seconds (0.1#10.140)