Sempat Larang LGBT Jadi Staf Diplomatik, Inggris Minta Maaf

Selasa, 06 Juli 2021 - 16:46 WIB
loading...
A A A
“Saya berterima kasih kepada para diplomat LGBT+ Inggris, yang terdahulu dan sekarang, yang telah mewakili negara kami dan mempromosikan nilai-nilai kami di seluruh dunia dengan sangat cemerlang,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.



“Sebagai salah satu ketua dari Equal Rights Coalition, kami bekerja dengan 41 negara mitra lainnya untuk menangani undang-undang dan prasangka yang diskriminatif secara global," imbuhnya.

“Inggris memperjuangkan hak-hak LGBT+ karena kami percaya kebebasan dan toleransi adalah sumber kekuatan dalam komunitas di dalam dan luar negeri,” tukasnya.

Pengumuman ini muncul saat Inggris menjadi tuan rumah bersama konferensi Equal Rights Coalition (ERC) antar pemerintah pada 6-7 Juli. ERC adalah kelompok yang terdiri dari 42 negara yang berkomitmen terhadap perlindungan dan kemajuan hak-hak LGBT+.

Konferensi ini akan meluncurkan strategi lima tahunan baru yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan aksi internasional mengenai hak-hak LGBT+. Konferensi ini juga akan mempertemukan para menteri dari 42 negara ERC, perwakilan dari organisasi masyarakat sipil, dan peserta dari organisasi-organisasi internasional termasuk PBB dan Bank Dunia.

Konferensi ERC akan menjadi tonggak penting menjelang acara hak LGBT+ internasional yang akan diselenggarakan di Inggris tahun depan.



'Safe To be Me: A Global Equality Conference' akan berlangsung pada 27-29 Juni 2022, yang bertepatan dengan peringatan 50 tahun pawai resmi 'London Pride' yang pertama.

Konferensi ini akan berfokus pada kemajuan reformasi legislatif, penanganan kekerasan dan diskriminasi, serta memastikan akses yang setara terhadap layanan publik untuk orang-orang LGBT+.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1805 seconds (0.1#10.140)