Megatanker yang Blokir Terusan Suez Dibebaskan, Kompensasi Dirahasiakan
loading...
A
A
A
"Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa...kemajuan yang baik telah dibuat dan solusi formal disepakati antara kedua belah pihak," kata Faz Peermohamed dalam pernyataannya seperti dikutip Reuters, Senin (5/7/2021).
Pekan lalu, kepala Otoritas Terusan Suez Osama Rabie mengatakan Mesir telah menandatangani perjanjian rahasia dengan pemilik Ever Given saat menyelesaikan perjanjian kompensasi.
Awalnya, Mesir telah meminta kompensasi ratusan juta dollar Amerika Serikat tetapi kemudian memangkas klaim awalnya dari USD900 juta menjadi USD550 juta.
Kapal yang dioperasikan Taiwan dan berbendera Panama itu dipindahkan ke tempat berlabuh yang tidak mengganggu di Terusan Suez setelah dibebaskan pada 29 Maret, dan tailback sebanyak 420 kapal di pintu masuk utara dan selatan ke kanal dibersihkan pada awal April.
Pada bulan April, perusahaan data maritim Lloyd's List mengatakan penyumbatan oleh megatanker, yang lebih panjang dari empat lapangan sepak bola, memblokir lalu lintas kapal kargo antara Asia dan Eropa setiap harinya sebelum kapal raksasa itu berhasil diapungkan kembali.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah mengesampingkan pelebaran bagian selatan kanal di mana kapal terjebak secara diagonal.
Sisi mengawasi perluasan bagian utara, yang mencakup pelebaran bentangan yang ada dan memperkenalkan jalur air paralel sepanjang 35 km. Perluasan itu memicu perdebatan pada 2014-2015.
Proyek perluasan itu dicapai dengan biaya lebih dari USD8 miliar, tanpa meningkatkan pendapatan dari kanal secara signifikan.
Terusan Suez memberi Mesir lebih dari USD5,7 miliar pada tahun fiskal 2019/2020, menurut angka resmi—sedikit berubah dari USD5,3 miliar yang diperoleh pada tahun 2014.
Pekan lalu, kepala Otoritas Terusan Suez Osama Rabie mengatakan Mesir telah menandatangani perjanjian rahasia dengan pemilik Ever Given saat menyelesaikan perjanjian kompensasi.
Awalnya, Mesir telah meminta kompensasi ratusan juta dollar Amerika Serikat tetapi kemudian memangkas klaim awalnya dari USD900 juta menjadi USD550 juta.
Kapal yang dioperasikan Taiwan dan berbendera Panama itu dipindahkan ke tempat berlabuh yang tidak mengganggu di Terusan Suez setelah dibebaskan pada 29 Maret, dan tailback sebanyak 420 kapal di pintu masuk utara dan selatan ke kanal dibersihkan pada awal April.
Pada bulan April, perusahaan data maritim Lloyd's List mengatakan penyumbatan oleh megatanker, yang lebih panjang dari empat lapangan sepak bola, memblokir lalu lintas kapal kargo antara Asia dan Eropa setiap harinya sebelum kapal raksasa itu berhasil diapungkan kembali.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah mengesampingkan pelebaran bagian selatan kanal di mana kapal terjebak secara diagonal.
Sisi mengawasi perluasan bagian utara, yang mencakup pelebaran bentangan yang ada dan memperkenalkan jalur air paralel sepanjang 35 km. Perluasan itu memicu perdebatan pada 2014-2015.
Proyek perluasan itu dicapai dengan biaya lebih dari USD8 miliar, tanpa meningkatkan pendapatan dari kanal secara signifikan.
Terusan Suez memberi Mesir lebih dari USD5,7 miliar pada tahun fiskal 2019/2020, menurut angka resmi—sedikit berubah dari USD5,3 miliar yang diperoleh pada tahun 2014.