Serangan Siber 'Kolosal' Targetkan 200 Perusahaan AS
loading...
A
A
A
Badan Keamanan Cybersecurity dan Infrastruktur AS, CISA, mengumumkan bahwa mereka mengambil tindakan untuk memahami dan mengatasi serangan ransomware rantai pasokan baru-baru ini terhadap Kaseya VSA dan penyedia layanan yang menggunakan perangkat lunaknya.
CISA meminta entitas bisnis untuk mengikuti panduan Kaseya dan segera mematikan server VSA untuk menghindari sistem di-compromise.
Dewan Keamanan PBB minggu ini mengadakan pertemuan publik formal pertamanya tentang keamanan siber, membahas meningkatnya ancaman peretasan terhadap infrastruktur utama negara - sebuah masalah yang baru-baru ini diangkat oleh Presiden AS Joe Biden dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin.
Beberapa anggota Dewan Keamanan mengakui bahaya besar yang ditimbulkan oleh kejahatan dunia maya, terutama serangan ransomware terhadap instalasi dan perusahaan utama.
Beberapa perusahaan AS, termasuk grup komputer SolarWinds, saluran minyak dan raksasa daging global JBS, baru-baru ini menjadi sasaran serangan ransomware.
FBI menyalahkan serangan itu pada peretas yang berbasis di wilayah Rusia.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
CISA meminta entitas bisnis untuk mengikuti panduan Kaseya dan segera mematikan server VSA untuk menghindari sistem di-compromise.
Dewan Keamanan PBB minggu ini mengadakan pertemuan publik formal pertamanya tentang keamanan siber, membahas meningkatnya ancaman peretasan terhadap infrastruktur utama negara - sebuah masalah yang baru-baru ini diangkat oleh Presiden AS Joe Biden dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin.
Beberapa anggota Dewan Keamanan mengakui bahaya besar yang ditimbulkan oleh kejahatan dunia maya, terutama serangan ransomware terhadap instalasi dan perusahaan utama.
Beberapa perusahaan AS, termasuk grup komputer SolarWinds, saluran minyak dan raksasa daging global JBS, baru-baru ini menjadi sasaran serangan ransomware.
FBI menyalahkan serangan itu pada peretas yang berbasis di wilayah Rusia.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)