Sekjen PBB Desak AS Segera Cabut Sanksi Terhadap Iran
loading...
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB , Antonio Guterres telah mengimbau pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) , Joe Biden untuk mencabut atau menghapuskan semua sanksi terhadap Iran. Pencabutan sanksi adalah bagian dari kesepakatan nukir 2015.
Dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB, Guterres juga mendesak ASuntuk memperpanjang keringanan terkait perdagangan minyak dengan Iran dan sepenuhnya memperbarui keringanan untuk proyek non-proliferasi nuklir.
"Saya mengimbau AS untuk mencabut atau mengabaikan sanksi yang digariskan dalam rencana tersebut," kata Guterres, yang juga mengimbau Iran untuk kembali menerapkan kesepakatan secara penuh, seperti dilansir Reuters pada Rabu (30/6/2021).
"Saya terus percaya bahwa pemulihan penuh dari kesepakatan itu tetap merupakan cara terbaik untuk memastikan bahwa program nuklir Iran tetap secara eksklusif damai," sambungnya.
DK PBB dilaporkan akan membahas laporan dua tahunan Guterres tersebut tentang implementasi resolusi 2015 yang mengabadikan kesepakatan nuklir antara Iran, AS Prancis, Inggris, Jerman, Rusia dan China.
Seruan Guterres ke Washington datang di tengah pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan. Pembicaraan tersebut berlangsung di Wina, Austria dan menurut para pejabat yang terlibat sudah ada kemajuan dalam pembicaraan tersebut.
Dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB, Guterres juga mendesak ASuntuk memperpanjang keringanan terkait perdagangan minyak dengan Iran dan sepenuhnya memperbarui keringanan untuk proyek non-proliferasi nuklir.
"Saya mengimbau AS untuk mencabut atau mengabaikan sanksi yang digariskan dalam rencana tersebut," kata Guterres, yang juga mengimbau Iran untuk kembali menerapkan kesepakatan secara penuh, seperti dilansir Reuters pada Rabu (30/6/2021).
"Saya terus percaya bahwa pemulihan penuh dari kesepakatan itu tetap merupakan cara terbaik untuk memastikan bahwa program nuklir Iran tetap secara eksklusif damai," sambungnya.
DK PBB dilaporkan akan membahas laporan dua tahunan Guterres tersebut tentang implementasi resolusi 2015 yang mengabadikan kesepakatan nuklir antara Iran, AS Prancis, Inggris, Jerman, Rusia dan China.
Seruan Guterres ke Washington datang di tengah pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan. Pembicaraan tersebut berlangsung di Wina, Austria dan menurut para pejabat yang terlibat sudah ada kemajuan dalam pembicaraan tersebut.
(ian)